“If you see an export button, you’re looking at a $1M AI business idea.”
— Greg Eisenberg, entrepreneur and founder of Boring Marketing
Cara Membangun Startup AI di 2025: Panduan Lengkap untuk Pemula Non-Teknis
Dalam era software “pintar” yang didorong oleh AI, peluang untuk membangun bisnis menguntungkan terbuka sangat lebar—bahkan untuk orang yang tidak punya latar belakang teknologi. Melalui percakapan yang penuh wawasan antara pembawa acara podcast dan Greg Eisenberg, seorang entrepreneur sukses yang telah menjual tiga perusahaan sebelum usia 30, kita mendapatkan sebuah framework praktis tentang cara memulai bisnis AI dari nol di tahun 2025.
Artikel ini merangkum playbook lima langkah membangun startup AI yang bisa dijalankan siapa pun—termasuk kamu yang mungkin sedang jenuh dengan pekerjaan saat ini dan ingin menciptakan bisnis berdampak.
1. 🔍 Identifikasi Alur Kerja yang Menyakitkan
“Painful workflow” adalah akar dari semua ide bisnis yang hebat.
Setiap proses yang repetitif, membosankan, dan memakan waktu adalah ladang emas untuk otomatisasi dengan AI. Greg menyebutkan bahwa tombol Export di software adalah indikator bahwa di baliknya ada proses yang bisa diubah menjadi bisnis bernilai jutaan dolar.
Cara Mengenalinya:
- Amati pekerjaan kamu sendiri: Apa tugas berulang yang paling kamu benci?
- Lihat tools yang kamu gunakan: Apakah kamu sering meng-export data untuk dianalisis secara manual?
- Tanya dirimu: “Kalau ini bisa dilakukan AI, seperti apa bentuknya?”
💡 Contoh Nyata:
- Icon: Startup AI yang secara otomatis membuat iklan Facebook dan Instagram tanpa harus menyewa aktor atau tim editing.
- Manis: AI agent dari Tiongkok yang bisa meneliti pasar, menganalisis kompetitor, mendesain produk, dan membuat strategi pemasaran dalam hitungan menit.
Analogi:
Bayangkan kamu bekerja sebagai marketing manager dan tiap minggu harus bikin 20 iklan baru secara manual. Proses ini melelahkan. Nah, jika ada AI yang bisa membantu membuat ratusan versi iklan hanya dengan satu perintah, itulah cikal bakal bisnis AI-mu.
2. 🛠️ Bangun Versi Pertama Secepat Mungkin (Hack V1)
Kuncinya bukan produk sempurna, tapi produk yang layak dicintai (Minimal Lovable Product).
Jangan habiskan waktu berbulan-bulan membangun sesuatu tanpa tahu ada yang butuh atau tidak. Langkah terbaik adalah merilis versi sederhana secepat mungkin.
Tools yang Bisa Digunakan:
- V0.dev (Vzero): Desain dan kode website dari prompt sederhana.
- Replit, Cursor, Bolt: Platform untuk “vibe coding” (kode cepat berdasarkan perintah).
- Manis: Untuk riset pasar, produk, dan konten.
📌 Contoh:
Dalam video, mereka membuat situs direktori restoran NYC hanya dengan satu prompt seperti, “Saya ingin membuat direktori restoran lokal dengan desain seperti Apple/Warby Parker.” Dalam beberapa menit, situs sudah jadi dan siap dideploy.
3. 📣 Distribusi Setiap Hari: Produk Tanpa Audiens = Gagal
Distribusi adalah senjata rahasia bisnis AI.
Produk yang bagus tanpa audiens hanya akan sepi tanpa pengguna.
Greg menyarankan pendekatan ACP (Audience → Community → Product):
- Bangun audiens di media sosial terlebih dahulu.
- Bentuk komunitas dari audiens.
- Luncurkan produk untuk komunitas itu.
Strategi Konten Harian:
- Identifikasi audiens kamu.
- Tentukan satu format konten per hari (misal: tweet opini Senin, tips Rabu, studi kasus Jumat).
- Temukan “spike” konten—format yang paling banyak mendapat respon.
- Ulangi dan sempurnakan.
💬 Tips: Jangan hanya mengejar jumlah followers. Fokus ke tujuan nyata seperti 25.000 email list atau $1 juta dalam penjualan.
4. ♻️ Fokus pada Retensi dan Loop Nilai
Produk AI harus membuat pengguna terus kembali.
Banyak produk AI gagal karena hanya “dibuka sekali” lalu dilupakan. Kuncinya adalah membangun core loop—fitur utama yang memberikan nilai berulang.
Cara Menemukan Core Loop:
- Tanyakan pada pengguna: Apa yang paling mereka sukai? Apa yang bikin mereka kembali?
- Gunakan kombinasi:
- 📊 Behavioral data: Pengguna aktif harian, retensi mingguan.
- 🗣️ Attitudinal data: Feedback terbuka, survei, wawancara.
💡 Analogi: Bayangkan kamu ke supermarket dan menghabiskan 45 menit serta $200. Data bilang kamu adalah pelanggan hebat. Tapi kenyataannya? Kamu hanya tersesat dan tidak menemukan apa yang dicari. Tanpa mendengar suara pelanggan, kamu hanya menebak-nebak.
5. 🤝 Gandeng Kreator untuk Scale Up
Kemitraan dengan kreator mempercepat pertumbuhan dan membangun kepercayaan pasar.
Jika kamu belum punya audiens besar, kolaborasi dengan kreator bisa menjadi jalan pintas. Berikan potongan pendapatan yang menarik dan ajukan penawaran “win-win”.
Cara Memulainya:
- Kirim DM yang kuat dan unik, misalnya berupa video singkat personal.
- Fokus pada apa yang bisa kamu berikan, bukan hanya apa yang kamu minta.
- Tawarkan model bagi hasil atau kolaborasi yang menguntungkan.
📌 Tips dari Greg:
Salah satu cara paling efektif yang dia gunakan dulu adalah membuat video selfie 30 detik dan mengirimkannya ke 100+ jurnalis/kreator. Hasilnya? Banyak yang merespon dan membantu produknya viral.
🎯 Kesimpulan: Siap Membangun Bisnis AI-mu?
Untuk kamu yang mungkin merasa bukan “orang teknologi”, kabar baiknya adalah:
✅ Kamu tidak perlu jago ngoding.
✅ Kamu tidak perlu punya tim besar.
✅ Kamu hanya perlu rasa ingin tahu tinggi, keberanian untuk mulai, dan kemauan untuk belajar dari umpan balik.
5 Langkah Inti:
- Temukan workflow yang menyakitkan dalam hidup atau pekerjaanmu.
- Buat versi pertama cepat dengan alat seperti V0.dev atau Manis.
- Bangun audiens dan distribusi konten setiap hari.
- Optimalkan loop utama produkmu dan dengarkan pelanggan.
- Gandeng kreator untuk memperluas jangkauan dan membangun komunitas.
🧠 Era AI bukan untuk teknokrat saja—ini peluang buat kamu yang mau belajar, bereksperimen, dan memecahkan masalah nyata.
Leave a Reply