Author: admin

  • I TRIED ELON MUSK’S PRODUCTIVITY TECHNIQUES

    I TRIED ELON MUSK’S PRODUCTIVITY TECHNIQUES

    Cara Mengalokasikan Waktu, Perhatian, dan Sumber Daya Secara Efektif (Metode Elon Musk)

    Banyak orang (terutama yang punya tim) sering mengerjakan hal-hal yang sebenarnya tidak berdampak besar pada bisnis. Mereka menciptakan pekerjaan yang tidak perlu, hanya untuk terlihat sibuk. Jadi, gimana caranya kita bisa lebih efisien dan fokus pada yang benar-benar penting? Ini metode yang diadopsi dari Elon Musk:

    1️⃣ Pertanyakan Kebutuhan

    Sebelum melakukan sesuatu, tanyakan dulu:

    • Apa artinya? → Definisikan secara spesifik (misal, kalau ada yang bilang “buat video lebih pendek”, tanyakan: lebih pendek berapa menit?).
    • Bagaimana kamu tahu itu benar? → Pastikan ada data atau bukti yang mendukung.
    • Kenapa ini penting? → Harus bisa dikaitkan dengan pertumbuhan bisnis.

    Kalau suatu tugas tidak bisa dikaitkan langsung dengan hasil yang jelas, mungkin itu tidak perlu dilakukan.

    2️⃣ Hapus yang Tidak Perlu

    Setelah mempertanyakan kebutuhan, mulai menghapus tugas yang tidak penting.

    • Elon Musk melakukan ini di Twitter, menghilangkan fitur atau tim yang tidak esensial.
    • Banyak pekerjaan yang dilakukan orang sebenarnya bisa dihilangkan tanpa berdampak pada bisnis.
    • Selain menghemat waktu, menghapus tugas juga mengurangi “switching cost” (biaya mental akibat berpindah-pindah tugas).

    3️⃣ Optimalkan yang Tersisa

    • Fokus ke yang menghasilkan output terbaik.
    • Contoh: 87% trafik Alex Hormozi berasal dari Instagram & YouTube, tapi tim editingnya tersebar ke semua platform. Setelah analisis, dia mengalokasikan lebih banyak sumber daya ke platform yang paling menguntungkan.
    • Gunakan prinsip 80/20: 80% hasil biasanya datang dari 20% usaha. Fokus di sana.

    4️⃣ Percepat Waktu Penyelesaian

    • Jangan terima jawaban “bisa selesai minggu depan” tanpa alasan yang jelas.
    • Tanya: “Berapa lama sebenarnya ini butuh waktu?”
    • Kalau jawabannya “3 jam”, tantang: “Kenapa nggak selesai dalam 3 jam ke depan?”
    • Mempercepat komunikasi juga penting. Kalau biasanya meeting seminggu sekali, coba meeting harian → hasilnya bisa 10x lebih cepat.

    5️⃣ Automasi atau Delegasi

    • Automasi: Gunakan tools/software untuk pekerjaan berulang.
    • Delegasi: Berikan tugas yang bisa dikerjakan orang lain, supaya kamu bisa fokus pada hal strategis.

    🎯 Kesimpulan:

    Jangan buang waktu untuk hal yang tidak berdampak besar. Tanya, hapus, optimalkan, percepat, dan automasi. Terapkan pola pikir ini di semua aspek bisnis kamu—dari pemasaran, produksi konten, hingga manajemen tim.

    Coba lihat jadwal kerja kamu sekarang. Apa yang bisa dihapus atau dioptimalkan supaya kamu bisa lebih fokus ke yang benar-benar penting?

  • TRAIN YOUR BRAIN TO BECOME LIMITLESS & ACHIEVE ANY GOAL YOU HAVE

    TRAIN YOUR BRAIN TO BECOME LIMITLESS & ACHIEVE ANY GOAL YOU HAVE

    💡 “Perubahan tidak dimulai dari tindakan, tapi dari cara berpikir.” — John Assaraf

    John Assaraf bukan hanya seorang wirausahawan sukses. Ia adalah “brain whisperer”—seseorang yang telah mengubah hidup ribuan orang dengan satu pendekatan sederhana namun revolusioner: melatih otak agar sejalan dengan impian. Lewat NeuroGym, ia menyatukan ilmu neurosains dan pengembangan diri dalam format yang bisa diterapkan oleh siapa pun.

    Wawancara ini menggali lebih dalam soal:

    • Bagaimana trauma masa kecil mempengaruhi pola pikir kita
    • Cara membangun kebiasaan dan keyakinan baru
    • Strategi konkret untuk mengalahkan rasa takut, keraguan, dan penundaan

    1. Dari Anak Bermasalah ke Milyuner: Transformasi Dimulai dari Satu Pertanyaan

    Saat remaja, John hanyalah anak 19 tahun yang bermasalah dengan hukum, merasa tidak cerdas, dan tidak punya harapan. Tapi hidupnya berubah drastis setelah satu pertemuan dengan mentor bernama Alan Brown.

    💬 Pertanyaan yang mengubah hidupnya:

    “Apakah kamu hanya tertarik untuk mencapai tujuan ini, atau kamu berkomitmen?”

    Bedanya:

    • Jika hanya tertarik, kamu akan terus mencari alasan, menyalahkan masa lalu, dan mencari kenyamanan.
    • Jika berkomitmen, kamu siap melepas cerita lama, kebiasaan buruk, dan mulai membangun dirimu dari nol.

    2. Visualisasi, Afirmsi, dan Perubahan Otak: Sains di Balik “Innercise”

    Alan Brown mengajarkan John teknik yang kemudian terbukti kuat secara neurologis. Teknik itu meliputi:

    Menulis tujuan secara detail

    John menuliskan keinginan dari aspek keuangan, kesehatan, relasi, gaya hidup.

    Membaca dan menyentuh tulisan itu setiap hari

    Dengan menyentuh kata demi kata, ia mengaktifkan berbagai indra — teknik ini disebut multisensory encoding yang membantu otak menyerap lebih dalam.

    Visualisasi dan Emotionalization

    Setelah membaca, ia menutup mata dan membayangkan hidup yang ia inginkan. Ia diminta merasakan seolah-olah itu sudah nyata.

    📌 “Pada awalnya otakku menolak. Tapi saya terus ulangi sampai otak saya percaya bahwa itu nyata.”

    3. Cara Membangun Keyakinan Baru dan Melepas yang Lama

    Menurut Assaraf, keyakinan (beliefs) adalah sekumpulan sel otak (neural patterns) yang terbentuk karena pengulangan, bukan kebenaran absolut.

    💡 “Kita tidak dilahirkan dengan keyakinan. Semua keyakinan kita—tentang uang, cinta, diri sendiri—adalah hasil pengulangan dari lingkungan.”

    Cara membentuk keyakinan baru:

    • Tuliskan keyakinan yang kamu butuhkan untuk mencapai tujuan (misalnya: “Saya layak sukses”).
    • Dengarkan setiap hari.
    • Rasakan emosi yang kuat saat membayangkannya.
    • Ulangi selama 66–365 hari (proses terbentuknya kebiasaan dan keyakinan baru).

    📌 Otak akan secara otomatis memperkuat pola baru ini jika kamu konsisten, dan akan menghapus pola lama karena tidak lagi aktif.

    4. Mengalahkan Takut dan Penundaan dengan Innercise

    Saat rasa takut atau keraguan muncul, jangan lawan langsung. Lakukan dua innercise pertama ini:

    1. Take Six: Calm the Circuits

    Tarik napas dalam-dalam 6 kali seperti melalui sedotan. Ini menenangkan pusat stres di otak (amigdala), dan mengembalikan aliran darah ke bagian otak yang rasional (prefrontal cortex).

    2. AIA (Awareness – Intention – Action)

    • Awareness: Apa pikiran dan perasaan saya saat ini?
    • Intention: Apa niat saya?
    • Action: Apa satu tindakan kecil yang bisa saya ambil sekarang?

    💬 “Satu tindakan kecil menurunkan alarm otak, dan kamu mulai bergerak.”

    5. Hancurkan Cerita Lama, Bangun Cerita Baru

    Assaraf percaya kita semua hidup dalam cerita: cerita soal siapa diri kita, apa yang bisa kita capai, dan apa yang tidak.

    📌 Setiap cerita punya:

    • Keyakinan yang mendukungnya
    • Kebiasaan yang memperkuatnya
    • Lingkungan yang memperjelasnya

    Tanya dirimu: “Siapa saya dengan cerita yang berbeda?”

    6. Alat Visual yang Membentuk Pikiran: Vision Board, Accomplishment Board, dan Crap Board

    Assaraf menggunakan tiga papan sebagai bagian dari ritual pelatihan otak.

    Vision Board

    Gambar atau kata-kata visual tentang impian dan tujuan masa depan. Digunakan untuk memicu motivasi dan pengulangan visual.

    Accomplishment Board

    Bukti nyata pencapaian masa lalu. Letaknya di lantai lemari, agar terlihat setiap kali ia memakai sepatu. Untuk mengingatkan bahwa sukses butuh proses, dan ia pernah berhasil.

    C.R.A.P. Board

    Berisi:

    • Conflict: Masalah yang sedang dihadapi
    • Resistance: Hal yang menahan diri untuk maju
    • Accomplishment: Sebagai penguat motivasi
    • Procrastination: Pola atau penyebab kebiasaan menunda

    📌 Fungsinya: mengeluarkan “kekacauan otak” ke atas kertas agar bisa dianalisis oleh otak rasional. From chaos to clarity.

    7. Neurosains Praktis untuk Siapa Pun

    Assaraf menekankan bahwa semua orang punya otak dengan “mesin” yang sama, tapi hanya sebagian kecil yang tahu cara memakainya.

    💬 “Emosi bukan musuh. Mereka hanya sinyal. Kalau kamu tahu cara menafsirkan dan merespon sinyal itu, kamu bisa mengendalikannya.”

    Dan dengan alat seperti:

    • Visualisasi yang konsisten
    • Self-talk positif
    • Ritual harian seperti “brush and prime”
    • Manajemen emosi dan keyakinan …siapa pun bisa melatih otaknya untuk mendukung, bukan menghalangi, impiannya.

    Kesimpulan: Perubahan Bukan Soal Keinginan, Tapi Sistem

    📌 5 Inti Praktik ala John Assaraf:

    1. Tulis tujuan hidup dengan rinci dan penuh perasaan
    2. Ulangi setiap hari, visualisasikan dan rasakan
    3. Bangun keyakinan baru dengan pengulangan dan emosi
    4. Atasi rasa takut dengan teknik innercise
    5. Gunakan papan visual untuk memprogram otak

    💡 “Kita bukan makhluk pemalas, kita adalah makhluk yang terjebak dalam pola.”

    Dan kabar baiknya: pola itu bisa diubah.


    Saran akhir dari John Assaraf:

    “Saya ingin hidup saya membuat hidup orang lain jadi lebih mudah—melalui ilmu, kasih sayang, atau strategi.”

  • IF YOU WANT TO BE SUCCESSFUL IN LIFE, MASTER THIS ONE SKILL !

    IF YOU WANT TO BE SUCCESSFUL IN LIFE, MASTER THIS ONE SKILL !

    💡 “Bisnis bukan tentang menang—tapi tentang bertahan dan berkembang untuk selamanya.” – Simon Sinek

    Simon Sinek dikenal luas sebagai pemikir visioner dalam bidang kepemimpinan dan organisasi. Gagasan-gagasannya kerap menggugah, meruntuhkan keyakinan lama, dan membangun perspektif baru yang lebih manusiawi dan berkelanjutan. Dalam pembicaraan panjang ini, Simon menjelaskan bagaimana pendekatan bisnis yang salah kaprah—terlalu fokus pada kemenangan jangka pendek—telah menciptakan dunia kerja yang dingin, tidak stabil, dan kurang bermakna.


    1. Apa Itu “Infinite Game” dan Kenapa Ini Relevan?

    📌 Penjelasan Singkat:

    • Permainan terbatas (finite game): Ada aturan tetap, pemain dikenal, tujuan akhir jelas—misalnya sepak bola.
    • Permainan tak berhingga (infinite game): Pemain bisa berubah-ubah, aturan bisa bergeser, tujuannya bukan untuk menang, tapi untuk terus bermain—misalnya dalam pernikahan, politik global, atau bisnis.

    💬 “Bisnis adalah permainan tak berhingga. Tapi banyak pemimpin memainkannya dengan pola pikir terbatas—ingin menang, jadi nomor satu, mengalahkan kompetitor. Itu kesalahan.”

    Akibat pola pikir terbatas:

    • Menurunnya kepercayaan antar tim
    • Menurunnya inovasi
    • Rendahnya kerja sama jangka panjang
    • Akhirnya, kematian organisasi itu sendiri

    2. Kenapa Fokus ke Pendapatan Bisa Menjadi Kesalahan?

    Simon tidak bilang bahwa uang tidak penting. Tapi ia menekankan bahwa pendapatan (resources) bukan satu-satunya bahan bakar bisnis. Ada bahan bakar lain yang jauh lebih menentukan: keinginan dan semangat orang-orangnya (will).

    Dua “mata uang” utama dalam infinite game:

    • Resources (sumber daya): Uang, infrastruktur, teknologi
    • Will (kemauan): Semangat, komitmen, kepercayaan dari tim

    💬 “Kalau kamu meletakkan uang di atas manusia, kamu tidak akan mendapatkan keduanya. Tapi kalau kamu memprioritaskan orang-orangmu, uang akan mengikuti.”

    3. Lima Elemen Kunci dalam Memainkan The Infinite Game

    Simon merumuskan lima praktik utama untuk memainkan permainan tak berhingga dengan benar dalam organisasi. Setiap elemen punya peran penting membentuk fondasi perusahaan yang bertahan lama dan relevan.

    A. Just Cause – Tujuan Besar yang Layak Diperjuangkan

    • Ini adalah visi jangka panjang yang tidak bisa dicapai dalam waktu singkat.
    • Harus cukup bermakna hingga orang-orang rela berkorban demi mencapainya.
    • Berbeda dengan why (yang berasal dari masa lalu), just cause mengarah ke masa depan.

    💬 “Tidak semua orang harus punya visi. Tapi semua orang bisa memilih untuk bekerja bersama orang yang punya visi besar.”

    B. Trusting Teams – Membangun Tim yang Saling Percaya

    • Budaya organisasi harus menciptakan ruang aman psikologis.
    • Orang harus bisa berkata: “Saya salah,” “Saya butuh bantuan,” atau “Saya sedang kesulitan,” tanpa takut dihukum.

    📌 Jika tidak ada kepercayaan, yang terjadi:

    • Karyawan menyembunyikan kesalahan
    • Takut mengakui kelemahan
    • Tidak ada inovasi karena semua orang berpura-pura tahu

    C. Worthy Rival – Kompetitor yang Menantang Kita Menjadi Lebih Baik

    • Daripada berusaha “mengalahkan” kompetitor, lebih baik melihat mereka sebagai pesaing bermakna.
    • Mereka menunjukkan kelemahan kita—dan itu membuka peluang untuk berkembang.

    💬 “Orang yang paling membuatmu insecure mungkin justru adalah cerminan kekuranganmu sendiri.”

    D. Existential Flexibility – Keberanian Mengubah Arah

    • Ini bukan soal ganti strategi harian, tapi perubahan besar demi tujuan lebih besar.
    • Contoh: Steve Jobs membuang seluruh rencana sebelumnya setelah melihat GUI di Xerox, lalu melahirkan Macintosh.

    📌 Syarat untuk bisa melakukan ini:

    • Memiliki just cause yang jelas
    • Memiliki tim yang percaya dan siap melewati badai bersama

    E. Courage to Lead – Keberanian untuk Melawan Arus

    • Membutuhkan mental tahan banting untuk melawan tekanan jangka pendek.
    • Butuh dukungan sosial dari orang-orang sekitar: “Saya mendukungmu, terus lanjutkan.”

    💬 “Keberanian tidak muncul dari dalam diri sendiri. Keberanian datang dari hubungan yang kita bangun—orang-orang yang mendukung kita.”

    4. Masalah Budaya Bisnis Modern: Terlalu Finite, Terlalu Semu

    Simon menyoroti pengaruh negatif dari dominasi ide Milton Friedman yang menyatakan bahwa “tugas utama perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan bagi pemegang saham.” Konsep ini:

    • Mengabaikan etika dan dampak sosial
    • Melahirkan sistem shareholder supremacy
    • Menginspirasi gelombang PHK massal demi memenuhi target tahunan

    💬 “Mencoba membangun tim besar hanya dengan mengikuti kehendak investor sama seperti pelatih olahraga yang hanya mengikuti keinginan penonton, bukan kebutuhan pemain.”

    5. Bisakah Kita Mengubah Budaya Perusahaan dari Dalam?

    Jawaban Simon: Ya, tapi mulai dari yang bisa kamu kontrol.

    Apa yang bisa kamu lakukan:

    • Ambil tanggung jawab untuk orang di sekitarmu: kiri dan kanan
    • Bangun tim yang saling percaya
    • Jadilah pemimpin di mana pun posisimu—karena kepemimpinan bukan soal jabatan, tapi soal tanggung jawab terhadap sesama

    💬 “Ketika kamu jadi tim yang dicintai, semua orang ingin bergabung dengan timmu. Dan satu demi satu, perubahan pun menyebar.”

    Kesimpulan: Jalan Menuju Bisnis yang Bertahan Selamanya

    📌 Kunci Sukses dengan Mindset Infinite Game:

    • Miliki tujuan jangka panjang yang layak diperjuangkan (just cause)
    • Bangun budaya saling percaya
    • Lihat kompetitor sebagai pengingat kelemahan, bukan musuh
    • Siap berubah secara radikal ketika diperlukan
    • Bangun keberanian melalui dukungan hubungan sosial

    Simon menutup dengan pesan kuat: “Kalau kamu ingin ikut dalam gerakan ini, jadilah pemimpin yang kamu sendiri ingin ikuti. Belajarlah. Latih. Praktekkan.”

  • 6 AI USE CASES THAT WILL ACTUALLY 10X YOUR INCOME

    6 AI USE CASES THAT WILL ACTUALLY 10X YOUR INCOME

    6 Use Cases AI yang Benar-Benar Bisa 10x Income Kamu di 2025 (Tanpa Harus Jadi Tech Savvy)

    “The more you push yourself in terms of knowledge, the more creative you’re going to get—and the more that you’re going to get what you need out of AI.”

    Kalau kamu nggak paham cara kerja AI, kamu nggak bakal tahu cara memanfaatkannya.

    Kalimat ini bukan cuma pengingat, tapi realita. Banyak orang sudah subscribe ke tools AI canggih, tapi masih stuck di level pemula karena nggak tahu harus ngapain. Padahal, kalau tahu caranya, AI bisa bantu kamu punya personal CFO, bikin konten viral, sampai bikin prototipe software hanya dalam hitungan menit.

    Dalam artikel ini, kita akan membongkar 6 cara nyata dan tak biasa memanfaatkan AI untuk menumbuhkan bisnis dan income kamu berkali-kali lipat. Ini bukan teori. Ini praktik langsung dari pelaku bisnis yang sudah jalanin.

    1. Gunakan AI Sebagai CFO Pribadi & Bisnismu

    Salah satu fungsi paling underrated dari AI hari ini: jadi financial strategist kamu.

    Bukan cuma bantu nyusun anggaran, tapi benar-benar berpikir seperti seorang CFO profesional—menganalisis data keuangan, membuat proyeksi, dan menyusun langkah-langkah pertumbuhan bisnis.

    📌 Bagaimana caranya?

    • Upload laporan keuangan pribadi/bisnis ke Claude AI
    • Kasih peran: “Kamu CFO-ku. Bantu aku rancang strategi keuangan.”
    • Minta proyeksi 3–5 tahun ke depan
    • Tanya: Apakah target ini realistis? Hiring apa yang dibutuhkan? Apa blind spot-nya?

    Contoh konkret:

    Alih-alih menunggu berminggu-minggu dari tim finance, dashboard keuangan yang biasanya makan waktu bisa dibuat dalam menit. Bahkan bisa dijadikan link publik untuk tim atau investor.

    ✅ Bisa juga dimanfaatkan untuk:

    • Audit pengeluaran pribadi
    • Breakdown tren belanja tahunan
    • Identifikasi pos pemborosan

    🎯 Tools tambahan:

    Tiller (untuk klasifikasi transaksi) atau cukup upload data rekening bank kamu ke Claude.

    📌 Recap:

    Punya CFO pribadi yang bisa ditanya kapan saja = gamechanger. Kamu bisa ambil keputusan finansial lebih cepat dan lebih akurat.

    2. Optimalisasi Kesehatan = Optimalisasi Bisnismu

    Kalau kamu founder, CEO, atau decision-maker, kamu adalah “mesin utama” bisnis. Kalau mesinnya rusak, seluruh sistem berhenti.

    Eric (narasumber dalam video) menggunakan AI untuk mengawasi kesehatannya dengan cara yang sangat sistematis.

    📌 Langkah-langkahnya:

    • Upload hasil blood test, data tidur, laporan kesehatan ke Claude atau Notebook LM
    • Minta feedback: suplemen apa yang perlu ditambah, latihan apa yang perlu disesuaikan
    • Tracking harian via My Body Tutor (untuk makanan & workout)
    • Analisis tren kesehatan kuartalan untuk optimasi performa

    💡 Bahkan Claude bisa bantu kamu bikin briefing kesehatan personal yang nantinya bisa kamu serahkan ke dokter/nutrisionis sebagai data pendukung.

    Manfaat langsungnya:

    • Nggak perlu mikir ulang tiap hari harus makan atau latihan apa
    • Pola hidup lebih disiplin dan terarah
    • Lebih fokus dan produktif karena tubuh well-oiled

    📌 Recap:

    Kesehatan bukan cuma urusan pribadi. Ini soal bisnis sustainability. Kalau kamu crash, bisnis ikut ambruk.

    3. AI = Konsultan Konten yang Paham Gaya Kamu Sendiri

    Kalau kamu main di ranah digital (Twitter/X, YouTube, Instagram), AI bisa jadi content strategist paling loyal dan paling murah yang pernah kamu punya.

    📌 Caranya:

    • Ambil semua konten performa tertinggimu
    • Masukkan ke Claude AI sebagai referensi gaya penulisan
    • Buat voice model personal (misal: “Eric tweet style”)
    • Minta feedback: “Gimana cara bawa tweet ini dari 7/10 ke 10/10?”

    💡 Untuk YouTube:

    Upload konsep thumbnail atau judul → minta AI brainstorm 4 konsep viral → pilih yang paling menarik → eksekusi cepat.

    Hasilnya?

    • Proses brainstorming konten bisa dipercepat 5–10x
    • Konsistensi tone dan voice terjaga
    • Ide-ide baru keluar tanpa harus mikir sendirian

    📌 Recap:

    Konsisten bikin konten berkualitas itu sulit. Tapi dengan AI yang dilatih di gaya kamu sendiri, kamu tinggal fokus eksekusi—bukan overthinking ide.

    4. Pakai AI Buat Keputusan Keuangan Kompleks (Termasuk Akuisisi Bisnis)

    Punya ide akuisisi atau investasi, tapi bukan anak finance? AI bisa bantu kamu belajar sambil jalan.

    📌 Contoh:

    • Minta Claude atau GPT hitung discounted cash flow dari bisnis yang ingin kamu beli
    • Tanya: “Berapa IRR dari akuisisi ini?”
    • Simulasikan proyeksi 10 tahun ke depan
    • Bandingkan skenario optimis, realistis, dan pesimis

    💡 Eric bahkan bilang dia bisa ngitung valuasi bisnis agency dalam waktu singkat tanpa harus tanya ke analis.

    ✅ Ini bukan cuma menghemat waktu—tapi juga bikin kamu ngerti konsep finansial yang dulunya cuma dipelajari anak MBA.

    📌 Recap:

    AI bukan hanya menjawab, tapi juga mengajarkan. Dengan memahaminya, kamu jadi decision-maker yang lebih cepat dan lebih cerdas.

    5. Track Kalori & Workout Tanpa Ribet (Tapi Super Akurat)

    Kebanyakan orang gagal menjaga pola makan karena… ribet nulisnya.

    Eric punya solusi cerdas:

    • Foto makanan → upload ke AI → langsung dapat estimasi kalori
    • Workout? Tinggal diketik/didikte → AI ubah ke format bullet point otomatis
    • Target: 1.900 kalori/hari + olahraga setiap hari

    💡 AI bisa kenali saus makanan (yes, sampai ke tingkat itu!) dan klasifikasikan tipe makanan dengan cukup akurat.

    Hasilnya:

    • Nggak males tracking
    • Konsistensi terjaga
    • Keputusan makan & olahraga jadi berbasis data

    📌 Recap:

    Tracking yang tadinya butuh effort besar kini jadi otomatis. Semakin kecil friction, semakin besar kemungkinan kamu disiplin.

    6. AI yang Bisa Jalanin Komputer Kamu (dan Kerjain Hal Membosankan)

    Inilah masa depan AI yang sedang dipercepat lewat Gemini 2.0 dari Google: agentic AI.

    📌 Apa artinya?

    • AI bisa akses desktop kamu (dengan izin), dan otomatis melakukan hal berulang
    • Contoh: cari leads, kirim email follow-up, atau analisis website

    💡 Gemini Dev Studio memungkinkan kamu ngomong langsung ke AI sambil screen sharing dan bilang:

    “Cek konversi halaman ini. Apa yang bisa ditingkatkan?”

    ✅ Selain itu, Gemini bisa:

    • Bantu rencana travel
    • Analisis video YouTube
    • Bikin podcast dari artikel panjang
    • Ringkas dokumen di Google Drive

    Recap:

    Agentic AI = asisten yang kerja 24/7 tanpa lelah. Kabar baiknya? Kita baru mulai masuk fase ini.


    Kata Penutup

    AI bukan lagi cuma tools. Dia adalah leverage terbesar abad ini. Tapi seperti alat apa pun—hasilnya tergantung siapa yang menggunakannya.

    Kalau kamu pelajari dan latih AI sesuai kebutuhanmu, maka hasilnya akan melebihi ekspektasi.

    Kesimpulan

    Kalau kamu serius mau 10x income di era AI, jangan hanya jadi penonton. Latih AI-mu, beri data yang tepat, dan mulai bertanya dengan lebih dalam.

    “Bukan siapa kamu yang penting. Tapi siapa AI kamu, dan seberapa baik kamu melatihnya.”

    @erwinsnada | +62878 833 85800

  • HOW I’M ADDING MILLIONS TO MY BUSINESS USING AI

    HOW I’M ADDING MILLIONS TO MY BUSINESS USING AI

    “You don’t need 500 people anymore to build a $100M business. You just need AI—and to know what to do with it.”

    Biaya kecerdasan sedang jatuh bebas. Dulu butuh waktu, tim, dan dana besar untuk memproses keputusan strategis, membangun prototipe, atau membuat kampanye marketing. Sekarang? Kamu bisa beli semua itu… dalam bentuk API.

    Inilah dunia baru yang sedang terbuka lebar:

    ✅ AI agents yang bisa menggantikan sebagian besar tim operasional

    ✅ Prototipe software 70% jadi dalam 5 menit

    ✅ Avatar AI bikin konten viral di berbagai bahasa

    ✅ Data dan distribusi jadi dua senjata terbesar kamu

    Dan semua ini bukan teori. Ini praktik nyata yang sudah menambah jutaan dolar ke bisnis yang dijalankan.

    1. Biaya Kecerdasan Terjun Bebas: Kamu Bisa Beli “Otak” Sekarang

    📉 AI sekarang bisa melakukan pekerjaan otak—dengan harga yang makin terjangkau setiap hari.

    📌 Contoh konkret:

    DeepSeek, model AI dari China, menurunkan biaya operasional LLM hingga 93% lebih murah dibanding GPT-4 awal. Dan diprediksi akan turun 5x lagi dalam waktu dekat.

    💡 Dulu: $15 per eksekusi

    Sekarang: 55 cent

    Masa depan: 10 cent atau kurang

    ✅ Implikasinya?

    • Kamu bisa membeli intelligence dalam jumlah besar
    • Bikin 1.000 salinan digital “kamu” dan kerahkan untuk mengelola perusahaan
    • Otomatisasi bukan lagi soal tools, tapi tentang memperbanyak otakmu

    📌 Recap:

    Kamu nggak lagi butuh hire ratusan orang. Cukup “hire” compute, dan deploy AI agents untuk mengerjakan pekerjaan manusia—24/7, tanpa capek.

    2. From Small Team to Billion-Dollar Business

    Kalau kamu pikir startup sukses butuh tim besar, pikir ulang.

    📌 Contoh real:

    • Instagram → 13 orang → Dibeli $1 miliar
    • WhatsApp → 55 orang → Dibeli $19 miliar
    • BuiltWith → 1 orang → $14 juta/tahun

    💡 Sekarang, dengan AI, kamu bisa:

    • Prototipe produk dalam 5 menit pakai V0 atau Replit
    • Gunakan Cursor atau Replit buat edit dan deploy kode
    • Luncurkan 10 channel konten dalam berbagai bahasa hanya dengan AI avatar + 11Labs

    ✅ Hasilnya:

    • Proses ide → eksekusi → monetisasi jadi sangat cepat
    • Tidak perlu team besar, cukup team kecil yang AI-enabled
    • Pendiri non-teknis pun bisa ikut main

    📌 Recap:

    Bukan tentang tim besar. Tapi tentang leverage: AI, compute, dan distribusi.

    3. SEO Sudah Mati. Selamat Datang di Search Everywhere Optimization

    Kebanyakan orang belum sadar kalau SEO seperti yang kita kenal, sudah berakhir.

    Contoh: Traffic HubSpot anjlok 80% dari SEO tradisional.

    📌 Game baru adalah:

    Search Everywhere Optimization

    Artinya: Optimasi ke mana pun perhatian audiens pergi—YouTube, TikTok, X, App Store, bahkan ChatGPT dan Perplexity.

    💡 Strategi AI-enabled yang digunakan:

    • Buat AI avatar untuk menyampaikan hook konten dengan gaya manusia
    • Gunakan ChatGPT Tasks untuk generate script + headline harian
    • Gunakan CapCut/CapWing untuk B-roll dan caption otomatis

    ✅ Hasilnya:

    • Konten harian yang siap tayang dalam 1 jam
    • Bisa dilipatgandakan jadi 5 bahasa
    • Tambah reach + email list via auto-DM (pakai ManyChat)

    📌 Recap:

    SEO hari ini adalah soal kehadiran di semua saluran pencarian, bukan hanya Google. Dan AI bantu kamu scale ini—tanpa harus burnout.

    4. Produk = Magnet Leads. AI = Turbo untuk Bangun Lebih Cepat

    Dulu bikin produk digital itu susah. Sekarang kamu bisa bikin alat, widget, bahkan software dalam hitungan minggu (bahkan hari).

    📌 Studi kasus:

    • Bangun software ABM “Carrot” dari ide → MVP → leads masuk, dalam waktu cepat
    • Tools SEO internal → scan konten, beri rekomendasi internal linking → deploy otomatis

    💡 Tools yang dipakai:

    • V0 (untuk design/prototype)
    • Cursor, Replit (untuk coding)
    • GPT API (untuk logic dan agentic flows)

    ✅ Tujuannya:

    • Produk = konten = traffic = leads
    • Validasi cepat → bangun cepat → tes pasar real-time

    📌 Recap:

    Tools bukan hanya untuk klien. Produk internal juga bisa jadi lead magnet yang powerful, apalagi kalau digabungkan dengan AI.

    5. AI Avatar = Influencer Baru yang Bekerja Tanpa Tidur

    Satu orang bisa bikin konten dalam berbagai bahasa, platform, dan style. Caranya?

    💡 AI avatar + AI voice + scripting otomatis = Konten yang scalable, viral, dan consistent on-brand

    📌 Workflow:

    1. ChatGPT Tasks → generate headline + script <60 detik
    2. Hen + 11Labs → bikin avatar & voiceover
    3. CapWing → tambahkan B-roll & caption
    4. Upload ke YouTube Shorts, TikTok, IG Reels, X
    5. Tambah automation via ManyChat untuk auto-DM komentar

    ✅ Hasil:

    • 57 juta views organik per tahun
    • Tambah leads dari konten pendek
    • Bahkan konten “sambil buang air” bisa closing Enterprise clients (no joke)

    📌 Recap:

    Kamu bukan harus jadi influencer. Tapi kamu bisa memiliki satu (AI version). Yang bisa publish 24/7, dalam semua bahasa.

    6. Dokumentasi Lama = Karyawan Baru

    Semua dokumentasi video, Loom, SOP, dan tutorial—yang biasanya cuma nganggur?

    Sekarang bisa “dibaca” oleh AI agents, dan dipraktikkan langsung.

    📌 Contoh:

    • Upload SOP ke Claude atau Operator GPT
    • Arahkan AI agent ke tools internal
    • Hasil: agent bisa kerjakan pekerjaan lama tanpa onboarding ulang

    💡 Bahkan newsletter bisa diganti AI, lalu dibuat dalam multi-bahasa

    ✅ Hasil:

    • Operasional bisa dijalankan 24/7
    • Dokumentasi jadi aset hidup
    • Hemat gaji, tambah produksi

    📌 Recap:

    AI bukan cuma bikin pekerjaan baru lebih cepat. Tapi juga bisa hidupkan kembali dokumentasi lama jadi tenaga kerja baru.

    Kata Penutup

    AI bukan cuma tools. Ia adalah leverage baru.

    Kalau kamu tahu cara menggabungkan data + distribusi + produk + AI, maka kamu bisa menciptakan bisnis luar biasa—dengan tim sekecil mungkin, dan impact sebesar mungkin.

  • WHY PERSONAL GROWTH IS THE KEY TO PROFESSIONAL GROWTH

    WHY PERSONAL GROWTH IS THE KEY TO PROFESSIONAL GROWTH

    “There is no there there. The journey itself is the destination.”

    Kalimat sederhana ini menyimpan rahasia besar: tidak ada satu titik akhir dalam hidup di mana kamu “sampai.” Pertumbuhan adalah perjalanan seumur hidup—dan satu-satunya cara untuk mencapai level profesional yang luar biasa adalah dengan terus bertumbuh secara pribadi.

    Artinya? Kalau kamu mau bisnismu berkembang, kamu harus berkembang lebih dulu.

    Artikel ini akan membedah bagaimana personal growth —bukan hanya keahlian teknis—adalah kunci utama untuk memperbesar bisnismu dan kekayaanmu lebih dari yang pernah kamu bayangkan.

    1. Mindset: Fondasi Tak Terlihat Tapi Menentukan

    Mindset bukan sekadar cara berpikir. Ini adalah sistem kepercayaan dan ekspektasi dasar tentang apa yang mungkin dalam hidupmu.

    Yang perlu kamu kembangkan:

    • Empowered expectation: Selalu percaya bahwa apapun yang kamu kerjakan, akan berhasil.
    • Tenacity: Kegigihan yang tidak bisa dipatahkan, bahkan oleh kegagalan beruntun.
    • Infinite Possibility Thinking: Tidak pernah mengunci dirimu dalam keterbatasan yang kamu warisi dari masa lalu.

    Contoh nyata: Myron Golden berbagi bahwa dulu ia bahkan tidak tahu orang bisa menghasilkan $10,000 per bulan. Sampai suatu hari, ia bertemu seseorang yang benar-benar melakukannya. Kesadaran itu mengubah hidupnya. Awareness adalah langkah pertama dalam semua transformasi besar.

    Insight kunci:

    • Kamu tidak bisa mengubah hidupmu dengan keyakinan lama.
    • Ubah pola pikir → Ubah hasil hidup.

    2. Skillset: Kunci Operasional untuk Membuka Pintu Kesuksesan

    Setelah mindset-mu benar, skillset-mu harus diasah. Ada tiga keahlian inti yang wajib dikuasai:

    📚 Sales: Seni Mengungkapkan Nilai

    Belajar menjual bukan pilihan, itu keharusan. Dunia dibagi dua: 5% orang yang suka menjual, dan 95% sisanya yang suka membeli. Menjadi bagian dari 5% memberimu leverage abadi.

    Bagaimana belajar sales:

    • Baca buku-buku sales terbaik.
    • Ikuti seminar sales.
    • Beli coaching.
    • Berlatih membuat presentasi sesering mungkin.

    Prinsip penting:

    Semakin banyak kamu pitching, semakin cepat kamu belajar. Bukan teori—praktik langsung.

    📈 Marketing: Ilmu Menemukan dan Mengembangkan Peluang

    Marketing bukan soal “jualan keras.” Ini soal mendeteksi kebutuhan pasar dan mengembangkan produk atau layanan yang memenuhi kebutuhan itu lebih baik daripada yang lain.

    Formula sederhana:

    • Ajukan pertanyaan → Dengarkan → Temukan celah → Tawarkan solusi.

    🏷 Branding: Bangun Nama yang Mengandung Cerita

    Branding bukan hanya logo atau warna. Branding adalah cerita emosional yang mengikat pelanggan dengan produkmu. Mulailah dengan membangun personal brand sebelum membangun business brand.

    3. Toolset: Alat Tempur Digital untuk Menggandakan Waktu dan Pendapatan

    Tanpa tools yang tepat, kamu seperti petani yang bertani dengan tangan kosong.

    Tiga toolset esensial:

    • Computer: Mesin kerja utama untuk semua bisnis modern.
    • Internet: Koneksi yang membuka akses ke seluruh dunia.
    • Artificial Intelligence: Asisten super cepat untuk riset, menulis, membuat konten, bahkan menyusun strategi bisnis.

    Catatan penting:

    AI bukan pengganti manusia, tetapi alat yang akan dipakai manusia-manusia paling efektif. Kalau kamu tidak menggunakannya, orang lain yang menggunakannya akan menggantikanmu.

    Tahapan Transformasi Pribadi: The 6 Steps Framework

    Untuk berkembang secara profesional, kamu harus tahu bagaimana proses transformasi pribadi bekerja:

    Prinsip emas:

    Semua pertumbuhan pribadi berarti pertumbuhan profesional, karena business is a reflection of the business owner.

    Kesimpulan: Tidak Ada Jalan Pintas, Tapi Ada Jalan Pasti

    Kalau kamu ingin:

    • Bisnismu berkembang,
    • Keuanganmu melonjak,
    • Hidupmu mengalami percepatan dramatis,

    Maka kuncinya bukan lebih kerja keras atau lebih banyak belajar teori, melainkan lebih berkembang sebagai pribadi.

    Karena ingat:

    “If you grow, everything you touch will grow. If you don’t, everything you touch will stagnate.”

  • WEALTH SECRETS FROM THE RICHEST MAN ALIVE

    WEALTH SECRETS FROM THE RICHEST MAN ALIVE

    “I’ve got mad respect for somebody who believes what they say they believe enough to do something about what they say they believe.”

    Kalimat ini lebih dari sekadar quote keren—ini adalah kunci membedakan mereka yang sukses luar biasa dari mereka yang hanya berbicara.

    Artinya? Percaya itu penting. Tapi jauh lebih penting lagi adalah membuktikan apa yang kita percaya lewat aksi nyata.

    Di artikel ini, kita akan membongkar tiga halaman rahasia dari “playbook” Elon Musk—orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih lebih dari $274 miliar. Kita akan belajar bagaimana prinsip-prinsip sederhana yang ia gunakan untuk membangun Tesla bisa diadaptasi oleh siapa saja yang ingin membangun kekayaan nyata, bahkan dari nol.

    1. Start with a Prototype Framework: Jangan Bangun dari Nol

    Salah satu kesalahan terbesar banyak entrepreneur baru adalah ingin membuat sesuatu yang “belum pernah ada”. Mereka terobsesi dengan keunikan dan orisinalitas—sehingga malah tidak pernah meluncurkan apa-apa.

    Elon Musk berpikir sebaliknya. Saat membangun Tesla, ia tidak memulai dari nol.

    Tesla Roadster pertamanya dibangun di atas kerangka mobil Lotus, sebuah mobil ringan berbahan bakar bensin yang sudah ada. Ia menggunakan platform tersebut sebagai “prototype framework” untuk uji coba mobil listrik pertamanya.

    Apa artinya ini untuk kita?

    • Kamu tidak perlu menemukan kembali roda.
    • Gunakan apa yang sudah ada: internet, marketplace, affiliate program, atau bahkan audiens orang lain.
    • Bangun di atas fondasi yang sudah terbukti berhasil.

    Contoh nyata:

    Myron Golden bercerita tentang bagaimana ia pertama kali belajar internet marketing di awal 2000-an. Alih-alih membuat sesuatu dari nol, ia memanfaatkan internet sebagai platform, bergabung dengan audiens milik orang lain, dan mulai menjual produk sebagai affiliate. Hasil? $6,700 di bulan pertama, jauh lebih tinggi dari target $400-nya.

    Pelajaran besar:

    • Gunakan kekuatan internet.
    • Manfaatkan audiens yang sudah ada (podcast, webinar, konferensi orang lain).
    • Jadi affiliate marketer untuk produk yang sudah terbukti laku.

    Bottom line:

    Sukses bukan tentang menciptakan sesuatu yang “belum ada”. Sukses adalah tentang mengadopsi, mengadaptasi, dan mengoptimalkan apa yang sudah terbukti.

    2. Sell the Premium Product First: Jangan Mulai dari yang Murah

    Saat Tesla meluncurkan mobil pertamanya, harga jualnya mencapai $170,000. Mahal? Sangat. Tapi itulah kuncinya.

    Kenapa mulai dari produk premium?

    • Margin keuntungan lebih besar.
    • Modal bertumbuh lebih cepat.
    • Audiens premium lebih loyal dan lebih menghargai nilai.

    Banyak pengusaha terjebak dengan mindset “jual yang murah dulu, nanti baru naik harga.” Elon Musk membalikkan logika itu: jual yang mahal dulu, lalu gunakan keuntungan untuk membiayai skalabilitas.

    Contoh konkret:

    • Myron Golden memulai karir menjual program seharga $3,000. Awalnya ragu, tapi 2 orang langsung membeli.
    • Ia terus menaikkan harga hingga akhirnya menjual program yang sama seharga $35,000 bertahun-tahun kemudian—dan tetap laris.

    Tips praktis:

    • Kalau kamu punya solusi nyata untuk masalah besar, beranilah memberikan harga premium.
    • Jangan menunggu sampai “merasa layak” untuk naik harga. Naikkan harga, baru upgrade kualitasmu kalau perlu.
    • Orang mengasosiasikan harga tinggi dengan nilai tinggi. Gunakan itu.

    Bottom line:

    Kalau kamu mulai murah, kamu harus bertarung di pasar berdarah. Kalau kamu mulai premium, kamu menciptakan pasarmu sendiri.

    3. State a Powerful Promising Future: Bangun Movement, Bukan Sekadar Produk

    Apa alasan utama Tesla begitu populer?

    Bukan sekadar mobil listriknya, tapi visi besarnya: “Menyelamatkan planet dengan kendaraan listrik.”

    Apakah semua orang percaya visi itu? Tidak. Apakah Elon Musk benar-benar bisa menyelamatkan dunia? Mungkin tidak. Tapi yang penting: ia percaya. Dan ia bertindak berdasarkan kepercayaannya itu.

    Pelajaran besar untuk bisnis:

    • Produk hebat itu penting, tapi visi yang besar lebih penting.
    • Orang tidak hanya membeli produkmu, mereka membeli cerita dan gerakanmu.
    • Jadikan klien dan pelangganmu sebagai bagian dari sesuatu yang lebih besar dari sekadar transaksi.

    Contoh nyata:

    Myron Golden percaya bahwa bisnis bukan hanya ide bagus—bisnis adalah ide Tuhan. Karena itu ia mengajarkan bisnis berbasis prinsip-prinsip Alkitab, bukan sekadar teknik duniawi.

    Pertanyaan refleksi untukmu:

    • Apa janji masa depan yang kamu tawarkan ke pasar?
    • Apa perubahan besar yang kamu ingin lihat di dunia, dan bagaimana bisnismu menjadi alat untuk itu?
    • Apakah bisnismu sekadar untuk mencari uang, atau juga menggerakkan hati?

    Bottom line:

    Bisnis besar dibangun oleh orang-orang yang memperjuangkan sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri.

    Penutup: Ubah Cara Mainmu, Ubah Hasil Akhirmu

    Belajar dari Elon Musk, tiga prinsip ini sangat jelas:

  • TWO SENTENCE WEALTH FORMULA

    TWO SENTENCE WEALTH FORMULA

    “If you will obsess over these two sentences, it is virtually impossible for you not to create wealth.”

    Kalimat ini terdengar sederhana, tapi punya kekuatan mengubah hidup—jika benar-benar dipahami dan dipraktikkan.

    Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa kita: Kalau kamu serius menerapkan dua kalimat ini, kecil kemungkinan kamu akan tetap miskin.

    Dalam rangkuman ini, kita akan membedah tuntas apa itu Two Sentence Wealth Formula, kenapa konsep ini bisa membuatmu kaya lebih cepat di 2024, serta langkah-langkah nyata untuk menerapkannya ke dalam pikiran, ucapan, dan keuanganmu.

    1. Dua Kalimat Ajaib yang Bisa Membuatmu Kaya

    Di awal video, ia membuka dengan kabar baik: Belum pernah dalam sejarah manusia semudah ini untuk membangun kekayaan seperti sekarang, di tahun 2025.

    Kalimat pertama dari formula kekayaan ini berbunyi:

    “Find out what rich people do financially, and do the same things.”

    Artinya? 📌

    • Cari tahu dengan serius—bukan sekadar iseng—apa saja kebiasaan finansial orang kaya.
    • Lalu tiru persis strategi mereka.

    Kalimat kedua, yang menurutnya bahkan lebih penting, berbunyi:

    “Find out what poor people do financially, and whatever else you do, don’t do that.”

    Alias: pelajari perilaku finansial orang miskin, lalu hindari melakukan hal-hal itu. 🚫

    💡 Tips Penting:

    • Bukan hanya cari tahu, tapi obsesilah dengan apa yang mereka lakukan.
    • Lakukan studi mendalam, bukan sekadar baca satu artikel atau nonton satu video.
    • Terapkan ilmu ini ke semua area penting hidupmu: pikiran, ucapan, dan uang.

    2. Mindset: Bagaimana Orang Kaya dan Miskin Menggunakan Pikiran Mereka

    📌 Di bagian ini, ia menjelaskan dengan tajam: kaya atau miskin, semuanya bermula dari cara kita berpikir.

    Apa yang orang kaya lakukan dengan pikirannya?

    • Percaya pada leverage: Mereka fokus pada peluang dan potensi.
    • Empowered Expectations: Mereka berharap besar dan bersikap positif aktif.

    Apa yang orang miskin lakukan?

    • Percaya pada limitasi: Fokus pada keterbatasan, ketakutan, dan kekurangan.
    • Disempowered Expectations: Merasa dunia melawan mereka.

    💡 Contoh konkret:

    • Orang miskin menganggap kesulitan hidup sebagai alasan menyerah.
    • Orang kaya menganggap kesulitan sebagai pelatih untuk naik level.

    🎯 Tips Nyata:

    • Setiap kali kamu menghadapi tantangan, tanyakan: “Apa leverage yang bisa aku manfaatkan di situasi ini?”
    • Latih pikiranmu untuk fokus pada solusi, bukan masalah.

    3. Mouth: Menggunakan Kata-Kata Seperti Orang Kaya

    📌 Bagian berikutnya membahas kekuatan ucapan.

    Apa yang orang kaya lakukan dengan mulut mereka?

    • Menciptakan ide dan peluang lewat kata-kata.
    • Menghindari bahasa negatif dan kata-kata tak produktif.
    • Meningkatkan kosakata untuk berkomunikasi lebih efektif.

    Apa yang orang miskin lakukan?

    • Mengeluh, menyalahkan, dan bicara negatif.
    • Menggunakan kata-kata backdoor seperti “coba”, “mungkin”, “semoga.”

    💡 Storytelling menarik: Waktu ia miskin, dia sadar bahwa menggunakan kata-kata negatif malah memperpanjang keadaannya yang miskin. Sejak itu, dia berkomitmen untuk hanya berbicara tentang peluang, bukan masalah.

    🎯 Tips Nyata:

    • Stop mengucapkan “saya akan coba”—ganti dengan “saya akan lakukan.”
    • Bangun kebiasaan positif dengan mengafirmasi hal-hal baik setiap pagi.

    4. Money: Mengelola Uang seperti Orang Kaya

    📌 Yang ketiga: uangmu.

    Bagaimana orang kaya menggunakan uang mereka?

    • Mengubah uang menjadi lebih banyak uang (investasi).
    • Memastikan uang menghasilkan lebih banyak sebelum dibelanjakan.

    Apa yang orang miskin lakukan?

    • Menganggap uang hanya untuk membayar tagihan.
    • Takut dengan utang (sementara orang kaya memanfaatkannya secara strategis).

    💡 Analoginya:

    • Orang miskin pegang uang kuat-kuat supaya bisa bayar tagihan.
    • Orang kaya pegang uang kuat-kuat supaya bisa memperanak-pinakkannya lebih dulu.

    🎯 Tips Nyata:

    • Sebelum membelanjakan uang, tanya dulu: “Bagaimana cara membuat uang ini beranak dulu?”
    • Fokus membangun aset, bukan sekadar menumpuk barang.

    Penutup: Ini Bukan Teori Kosong, Ini Blueprint Kaya di 2025

    Kalau kamu sungguh-sungguh mau membangun kekayaan, mulailah dari dua kalimat sederhana ini. Tapi ingat: percaya saja tidak cukup—harus dikerjakan.

    Jika diterapkan konsisten di tiga arena utama—pikiran, ucapan, dan keuangan—transformasi hidupmu hanya masalah waktu.

  • MARKETING GODFATHER: HOW TO BUILD AN AUDIENCE THAT BUYS (BEST HOUR YOU’LL SPEND TODAY)

    MARKETING GODFATHER: HOW TO BUILD AN AUDIENCE THAT BUYS (BEST HOUR YOU’LL SPEND TODAY)

    “Marketing isn’t about shouting louder. It’s about being worth talking about.”

    Seth Godin, author & entrepreneur


    The Modern Marketing Playbook:

    5 Langkah Seth Godin untuk Menyebarkan Ide & Membangun Bisnis yang Berarti

    Dalam dunia yang penuh distraksi, algoritma media sosial, dan ribuan produk baru tiap hari, muncul satu pertanyaan penting: Bagaimana cara agar produk, bisnis, atau ide saya bisa diperhatikan? Seth Godin, salah satu pemikir paling berpengaruh dalam dunia pemasaran, hadir membawa jawabannya melalui pendekatan yang berani dan jujur: Marketing bukan tentang menjual, tapi tentang menciptakan sesuatu yang pantas untuk dibicarakan.

    Berikut adalah lima langkah penting dari Seth Godin yang bisa kamu gunakan untuk menyusun strategi pemasaran dan bisnis yang bukan hanya berhasil, tapi juga berdampak dan bermakna.


    1. ✨ Ciptakan Sesuatu yang Layak Dibuat & Layak Diceritakan

    “Berhenti membuat barang biasa untuk orang biasa. Itu hanya menambah kebisingan.”

    Apa maksudnya?

    Kebanyakan orang berpikir mereka harus jadi kreatif atau orisinal secara ekstrem agar ide mereka sukses. Tapi Seth berkata sebaliknya: Jangan cari hal baru—cari hal yang layak dibuat. Gunakan model bisnis yang sudah terbukti, lalu isi dengan cerita dan kontribusi yang bermakna.

    Contoh nyata:

    • Tom’s Shoes: Membuat sepatu biasa (espadrilles) dengan misi sosial—untuk setiap sepatu yang dibeli, satu pasang didonasikan. Sepatu ini tidak “luar biasa” secara teknologi, tapi ceritanya luar biasa dan menyentuh.
    • By the Way Bakery: Toko kue bebas gluten dan susu. Produk sederhana, tapi sangat dibutuhkan oleh audiens spesifik, sehingga mereka sendiri yang menyebarkan kabar tentangnya.

    Tips praktis:

    • Jangan mulai dari fitur. Mulai dari kontribusi: apa yang ingin kamu ubah?
    • Tanyakan: “Kalau saya menghilang besok, apakah dunia kehilangan sesuatu?”

    2. 🎯 Bangun untuk Kelompok Kecil yang Peduli

    “Kita tidak kekurangan produk. Kita kekurangan hal yang layak dibicarakan.”

    Seth menyebut ini smallest viable audience — audiens terkecil yang cukup besar untuk menopang bisnis tapi cukup kecil untuk kamu layani secara personal.

    Mengapa ini penting?

    Mencoba menyenangkan semua orang = menyenangkan tidak ada orang. Fokus pada kelompok kecil membuatmu:

    • Lebih relevan
    • Lebih dipercaya
    • Lebih mudah menyebar dari mulut ke mulut

    Contoh praktis:

    • Agensi untuk ortodontis anak-anak. Alih-alih jadi agensi umum, kamu hanya fokus pada satu tipe klien. Dengan 20 klien setia, kamu bisa sukses tanpa perlu iklan besar.

    3. 🧠 Ceritakan Narasi yang Sesuai dengan Dunia Mereka

    “Orang tidak membeli produk. Mereka membeli cerita yang mengonfirmasi siapa diri mereka.”

    Penjelasan:

    Setiap orang punya worldview atau cara pandang terhadap dunia. Alih-alih mencoba mengubahnya, sesuaikan cerita bisnismu dengan cara pandang mereka.

    Cara melakukannya:

    • Tanyakan: Apa yang sudah mereka percaya sebelum saya datang?
    • Masukkan produkmu ke dalam narasi mereka, bukan sebaliknya.

    📌 Contoh Tom’s Shoes:

    Dibeli bukan karena kualitas, tapi karena cerita “aku membeli sambil membantu orang lain.” Cerita ini sesuai dengan nilai-nilai audiens: status + kebaikan.


    4. 📣 Biarkan Pelanggan yang Menyebarkan Ceritanya

    “Marketing bukan tentang menyebarkan. Tapi menciptakan kondisi agar orang lain ingin menyebarkan.”

    Apa artinya?

    Sukses bukan datang dari kamu “berteriak” paling keras. Tapi dari menciptakan pengalaman, produk, dan cerita yang membuat orang ingin membicarakannya.

    Psikologi di baliknya:

    • Status: Orang ingin terlihat keren, cerdas, atau peduli.
    • Afiliasi: Orang ingin merasa bagian dari kelompok tertentu.
    • Tension: Ada dorongan untuk bertindak karena rasa penasaran atau takut tertinggal.

    Contoh nyata:

    • Super Bowl Ads: Bukan karena hasil iklannya, tapi karena status & budaya di baliknya.
    • Produk skincare unik: Jika orang bertanya “kamu pakai apa sih?”—itulah saat penyebaran dimulai.

    5. 🕰️ Tunjukkan Diri dengan Konsisten & Murah Hati

    “Kamu tak bisa membangun sesuatu yang besar tanpa hadir secara konsisten.”

    Seth menulis blog setiap hari selama 5 tahun sebelum pembacanya meledak. Kuncinya adalah:

    • Tampil saat tidak ada yang menonton
    • Tetap muncul meski hasil belum kelihatan
    • Fokus pada value creation, bukan hanya value capture

    Contoh praktik:

    • Podcast yang hebat tidak dimulai dari audiens besar. Dimulai dari 10 orang pertama yang cukup peduli untuk memberitahu temannya.

    💬 Penutup: Ketika Semua Orang Berteriak, Berbisiklah dengan Bermakna

    Marketing di era modern bukanlah soal membujuk. Tapi soal menyentuh.

    Bukan soal algoritma. Tapi soal emosi, komunitas, dan nilai.

    Rangkuman 5 Langkah Seth Godin:

    1. Buat sesuatu yang pantas dibicarakan
    2. Fokus pada audiens terkecil yang relevan
    3. Tulis cerita yang cocok dengan keyakinan mereka
    4. Ciptakan pengalaman yang layak disebarkan
    5. Tunjukkan diri dengan konsisten dan murah hati

    📌 Kamu tidak perlu menjangkau semua orang. Cukup buat 10 orang jatuh cinta, dan biarkan mereka menyebarkan nyalanya.

  • THE $10M MULTIPRENEUR : HOW TO GET RICH IN THE NEW ERA OF AI

    THE $10M MULTIPRENEUR : HOW TO GET RICH IN THE NEW ERA OF AI

    “If you see an export button, you’re looking at a $1M AI business idea.”

    — Greg Eisenberg, entrepreneur and founder of Boring Marketing


    Cara Membangun Startup AI di 2025: Panduan Lengkap untuk Pemula Non-Teknis

    Dalam era software “pintar” yang didorong oleh AI, peluang untuk membangun bisnis menguntungkan terbuka sangat lebar—bahkan untuk orang yang tidak punya latar belakang teknologi. Melalui percakapan yang penuh wawasan antara pembawa acara podcast dan Greg Eisenberg, seorang entrepreneur sukses yang telah menjual tiga perusahaan sebelum usia 30, kita mendapatkan sebuah framework praktis tentang cara memulai bisnis AI dari nol di tahun 2025.

    Artikel ini merangkum playbook lima langkah membangun startup AI yang bisa dijalankan siapa pun—termasuk kamu yang mungkin sedang jenuh dengan pekerjaan saat ini dan ingin menciptakan bisnis berdampak.

    1. 🔍 Identifikasi Alur Kerja yang Menyakitkan

    “Painful workflow” adalah akar dari semua ide bisnis yang hebat.

    Setiap proses yang repetitif, membosankan, dan memakan waktu adalah ladang emas untuk otomatisasi dengan AI. Greg menyebutkan bahwa tombol Export di software adalah indikator bahwa di baliknya ada proses yang bisa diubah menjadi bisnis bernilai jutaan dolar.

    Cara Mengenalinya:

    • Amati pekerjaan kamu sendiri: Apa tugas berulang yang paling kamu benci?
    • Lihat tools yang kamu gunakan: Apakah kamu sering meng-export data untuk dianalisis secara manual?
    • Tanya dirimu: “Kalau ini bisa dilakukan AI, seperti apa bentuknya?”

    💡 Contoh Nyata:

    • Icon: Startup AI yang secara otomatis membuat iklan Facebook dan Instagram tanpa harus menyewa aktor atau tim editing.
    • Manis: AI agent dari Tiongkok yang bisa meneliti pasar, menganalisis kompetitor, mendesain produk, dan membuat strategi pemasaran dalam hitungan menit.

    Analogi:

    Bayangkan kamu bekerja sebagai marketing manager dan tiap minggu harus bikin 20 iklan baru secara manual. Proses ini melelahkan. Nah, jika ada AI yang bisa membantu membuat ratusan versi iklan hanya dengan satu perintah, itulah cikal bakal bisnis AI-mu.


    2. 🛠️ Bangun Versi Pertama Secepat Mungkin (Hack V1)

    Kuncinya bukan produk sempurna, tapi produk yang layak dicintai (Minimal Lovable Product).

    Jangan habiskan waktu berbulan-bulan membangun sesuatu tanpa tahu ada yang butuh atau tidak. Langkah terbaik adalah merilis versi sederhana secepat mungkin.

    Tools yang Bisa Digunakan:

    • V0.dev (Vzero): Desain dan kode website dari prompt sederhana.
    • Replit, Cursor, Bolt: Platform untuk “vibe coding” (kode cepat berdasarkan perintah).
    • Manis: Untuk riset pasar, produk, dan konten.

    📌 Contoh:

    Dalam video, mereka membuat situs direktori restoran NYC hanya dengan satu prompt seperti, “Saya ingin membuat direktori restoran lokal dengan desain seperti Apple/Warby Parker.” Dalam beberapa menit, situs sudah jadi dan siap dideploy.


    3. 📣 Distribusi Setiap Hari: Produk Tanpa Audiens = Gagal

    Distribusi adalah senjata rahasia bisnis AI.

    Produk yang bagus tanpa audiens hanya akan sepi tanpa pengguna.

    Greg menyarankan pendekatan ACP (Audience → Community → Product):

    1. Bangun audiens di media sosial terlebih dahulu.
    2. Bentuk komunitas dari audiens.
    3. Luncurkan produk untuk komunitas itu.

    Strategi Konten Harian:

    • Identifikasi audiens kamu.
    • Tentukan satu format konten per hari (misal: tweet opini Senin, tips Rabu, studi kasus Jumat).
    • Temukan “spike” konten—format yang paling banyak mendapat respon.
    • Ulangi dan sempurnakan.

    💬 Tips: Jangan hanya mengejar jumlah followers. Fokus ke tujuan nyata seperti 25.000 email list atau $1 juta dalam penjualan.


    4. ♻️ Fokus pada Retensi dan Loop Nilai

    Produk AI harus membuat pengguna terus kembali.

    Banyak produk AI gagal karena hanya “dibuka sekali” lalu dilupakan. Kuncinya adalah membangun core loop—fitur utama yang memberikan nilai berulang.

    Cara Menemukan Core Loop:

    • Tanyakan pada pengguna: Apa yang paling mereka sukai? Apa yang bikin mereka kembali?
    • Gunakan kombinasi:
      • 📊 Behavioral data: Pengguna aktif harian, retensi mingguan.
      • 🗣️ Attitudinal data: Feedback terbuka, survei, wawancara.

    💡 Analogi: Bayangkan kamu ke supermarket dan menghabiskan 45 menit serta $200. Data bilang kamu adalah pelanggan hebat. Tapi kenyataannya? Kamu hanya tersesat dan tidak menemukan apa yang dicari. Tanpa mendengar suara pelanggan, kamu hanya menebak-nebak.


    5. 🤝 Gandeng Kreator untuk Scale Up

    Kemitraan dengan kreator mempercepat pertumbuhan dan membangun kepercayaan pasar.

    Jika kamu belum punya audiens besar, kolaborasi dengan kreator bisa menjadi jalan pintas. Berikan potongan pendapatan yang menarik dan ajukan penawaran “win-win”.

    Cara Memulainya:

    • Kirim DM yang kuat dan unik, misalnya berupa video singkat personal.
    • Fokus pada apa yang bisa kamu berikan, bukan hanya apa yang kamu minta.
    • Tawarkan model bagi hasil atau kolaborasi yang menguntungkan.

    📌 Tips dari Greg:

    Salah satu cara paling efektif yang dia gunakan dulu adalah membuat video selfie 30 detik dan mengirimkannya ke 100+ jurnalis/kreator. Hasilnya? Banyak yang merespon dan membantu produknya viral.


    🎯 Kesimpulan: Siap Membangun Bisnis AI-mu?

    Untuk kamu yang mungkin merasa bukan “orang teknologi”, kabar baiknya adalah:

    ✅ Kamu tidak perlu jago ngoding.

    ✅ Kamu tidak perlu punya tim besar.

    ✅ Kamu hanya perlu rasa ingin tahu tinggi, keberanian untuk mulai, dan kemauan untuk belajar dari umpan balik.

    5 Langkah Inti:

    1. Temukan workflow yang menyakitkan dalam hidup atau pekerjaanmu.
    2. Buat versi pertama cepat dengan alat seperti V0.dev atau Manis.
    3. Bangun audiens dan distribusi konten setiap hari.
    4. Optimalkan loop utama produkmu dan dengarkan pelanggan.
    5. Gandeng kreator untuk memperluas jangkauan dan membangun komunitas.

    🧠 Era AI bukan untuk teknokrat saja—ini peluang buat kamu yang mau belajar, bereksperimen, dan memecahkan masalah nyata.