Category: Marketing

  • Two Sentences Wealth Formula

    Two Sentences Wealth Formula

    “If you will obsess over these two sentences, it is virtually impossible for you not to create wealth.”

    Kalimat ini terdengar sederhana, tapi punya kekuatan mengubah hidup—jika benar-benar dipahami dan dipraktikkan.

    Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa kita: Kalau kamu serius menerapkan dua kalimat ini, kecil kemungkinan kamu akan tetap miskin.

    Dalam rangkuman ini, kita akan membedah tuntas apa itu Two Sentence Wealth Formula, kenapa konsep ini bisa membuatmu kaya lebih cepat di 2024, serta langkah-langkah nyata untuk menerapkannya ke dalam pikiran, ucapan, dan keuanganmu.


    1. Dua Kalimat Ajaib yang Bisa Membuatmu Kaya

    Di awal video, ia membuka dengan kabar baik: Belum pernah dalam sejarah manusia semudah ini untuk membangun kekayaan seperti sekarang, di tahun 2024.

    Kalimat pertama dari formula kekayaan ini berbunyi:

    “Find out what rich people do financially, and do the same things.”

    Artinya? 📌

    • Cari tahu dengan serius—bukan sekadar iseng—apa saja kebiasaan finansial orang kaya.
    • Lalu tiru persis strategi mereka.

    Kalimat kedua, yang menurutnya bahkan lebih penting, berbunyi:

    “Find out what poor people do financially, and whatever else you do, don’t do that.”

    Alias: pelajari perilaku finansial orang miskin, lalu hindari melakukan hal-hal itu. 🚫

    💡 Tips Penting:

    • Bukan hanya cari tahu, tapi obsesilah dengan apa yang mereka lakukan.
    • Lakukan studi mendalam, bukan sekadar baca satu artikel atau nonton satu video.
    • Terapkan ilmu ini ke semua area penting hidupmu: pikiran, ucapan, dan uang.

    2. Mindset: Bagaimana Orang Kaya dan Miskin Menggunakan Pikiran Mereka

    📌 Di bagian ini, ia menjelaskan dengan tajam: kaya atau miskin, semuanya bermula dari cara kita berpikir.

    Apa yang orang kaya lakukan dengan pikirannya?

    • Percaya pada leverage: Mereka fokus pada peluang dan potensi.
    • Empowered Expectations: Mereka berharap besar dan bersikap positif aktif.

    Apa yang orang miskin lakukan?

    • Percaya pada limitasi: Fokus pada keterbatasan, ketakutan, dan kekurangan.
    • Disempowered Expectations: Merasa dunia melawan mereka.

    💡 Contoh konkret:

    • Orang miskin menganggap kesulitan hidup sebagai alasan menyerah.
    • Orang kaya menganggap kesulitan sebagai pelatih untuk naik level.

    🎯 Tips Nyata:

    • Setiap kali kamu menghadapi tantangan, tanyakan: “Apa leverage yang bisa aku manfaatkan di situasi ini?”
    • Latih pikiranmu untuk fokus pada solusi, bukan masalah.

    3. Mouth: Menggunakan Kata-Kata Seperti Orang Kaya

    📌 Bagian berikutnya membahas kekuatan ucapan.

    Apa yang orang kaya lakukan dengan mulut mereka?

    • Menciptakan ide dan peluang lewat kata-kata.
    • Menghindari bahasa negatif dan kata-kata tak produktif.
    • Meningkatkan kosakata untuk berkomunikasi lebih efektif.

    Apa yang orang miskin lakukan?

    • Mengeluh, menyalahkan, dan bicara negatif.
    • Menggunakan kata-kata backdoor seperti “coba”, “mungkin”, “semoga.”

    💡 Storytelling menarik: Waktu ia miskin, dia sadar bahwa menggunakan kata-kata negatif malah memperpanjang keadaannya yang miskin. Sejak itu, dia berkomitmen untuk hanya berbicara tentang peluang, bukan masalah.

    🎯 Tips Nyata:

    • Stop mengucapkan “saya akan coba”—ganti dengan “saya akan lakukan.”
    • Bangun kebiasaan positif dengan mengafirmasi hal-hal baik setiap pagi.

    Recap:

    4. Money: Mengelola Uang seperti Orang Kaya

    📌 Yang ketiga: uangmu.

    Bagaimana orang kaya menggunakan uang mereka?

    • Mengubah uang menjadi lebih banyak uang (investasi).
    • Memastikan uang menghasilkan lebih banyak sebelum dibelanjakan.

    Apa yang orang miskin lakukan?

    • Menganggap uang hanya untuk membayar tagihan.
    • Takut dengan utang (sementara orang kaya memanfaatkannya secara strategis).

    💡 Analoginya:

    • Orang miskin pegang uang kuat-kuat supaya bisa bayar tagihan.
    • Orang kaya pegang uang kuat-kuat supaya bisa memperanak-pinakkannya lebih dulu.

    🎯 Tips Nyata:

    • Sebelum membelanjakan uang, tanya dulu: “Bagaimana cara membuat uang ini beranak dulu?”
    • Fokus membangun aset, bukan sekadar menumpuk barang.

    Recap:

    ✨ Penutup: Ini Bukan Teori Kosong, Ini Blueprint Kaya di 2024

    Kalau kamu sungguh-sungguh mau membangun kekayaan, mulailah dari dua kalimat sederhana ini. Tapi ingat: percaya saja tidak cukup—harus dikerjakan.

    Jika diterapkan konsisten di tiga arena utama—pikiran, ucapan, dan keuangan—transformasi hidupmu hanya masalah waktu.


    🧠 Tabel Recap Final

    @erwinsnada | 0851 1703 7500

  • 17 YEARS OF MARKETING ADVICE IN 46 MINS

    17 YEARS OF MARKETING ADVICE IN 46 MINS

    “Marketing isn’t just how you get customers. It’s how you keep them, delight them, and build something that lasts.”

    Dalam video ini, kita diajak masuk ke dalam “laboratorium” seorang marketer yang telah menghasilkan $7,8 miliar penjualan, menangani 1.000+ klien di 130+ negara, dan kini menjadi investor di Shark Tank. Ia membongkar semua kesalahan mahal yang pernah ia buat, strategi paling berdampak, dan filosofi mendasar yang membentuk marketer sejati.

    Berikut adalah 19 prinsip inti yang ia bagikan—sebuah blueprint panjang umur untuk siapa saja yang ingin sukses membangun bisnis lewat marketing.


    1. Marketing: Keterampilan Seumur Hidup yang Mengubah Takdir

    Marketing bukan cuma soal jualan. Ia adalah:

    • Cara menjual diri dalam wawancara kerja.
    • Cara mengkomunikasikan visi ke tim dan investor.
    • Cara menyampaikan ide yang didengar dan dipercaya.

    📌 Kuncinya: Anda tidak ingin jadi bisnis yang “order-based” tapi “reorder-based”—di mana pelanggan datang kembali, lagi dan lagi.


    2. Produk vs. Marketing: Bukan Salah Satu, Tapi Keduanya

    💡 Banyak bisnis gagal karena:

    • Fokus hanya ke produk dan berharap pelanggan akan “datang sendiri.”
    • Atau fokus hanya ke marketing tapi menjual produk yang mengecewakan.

    📌 Bisnis terbaik di dunia: Produk luar biasa yang dipasarkan dengan sangat baik.


    3. Market First: Jual Sesuatu yang Dicari Banyak Orang

    Jangan mulai dari ide unik. Mulailah dari pasar yang besar dan aktif.

    Contoh:

    Penjualan water filter gagal bukan karena produknya jelek, tapi karena pasarnya tidak lapar—orang percaya air ledeng aman.

    Luncurkan minimal viable offer, uji respons pasar, dan baru bangun backend-nya.


    4. Direct Response Dulu, Brand Kemudian

    Brand besar seperti Apple atau LVMH memulai dari direct response: cold call, direct mail, infomercial.

    📌 Jika kamu belum punya ribuan pelanggan, belum saatnya bikin brand guidelines dan warna primer. Fokuslah untuk menjual langsung.


    5. Organik vs. Iklan Berbayar: Keduanya Perlu

    • Organik butuh waktu dan konsistensi.
    • Paid ads butuh uang dan penguasaan platform.

    🔁 Gunakan konten organik untuk menguji hook → ubah jadi iklan berbayar → scale.


    6. Storytelling Adalah Superpower Sejati

    Menjadi marketer = menjadi penulis yang jernih dan komunikator yang menarik.

    🧠 Gunakan:

    • Hemingway App untuk menulis setara tingkat baca kelas 6.
    • Framework cerita: Hook → Masalah → Solusi → Aksi.
    • Gunakan bahasa pasar: salin langsung dari komentar, review, Reddit, dsb.

    7. Perhatian = Transaksi Pertama

    Jika kontenmu membosankan, kamu kalah sebelum bertanding.

    📌 Pertanyaan wajib sebelum publish:

    “Apakah ini lebih layak dikonsumsi daripada semua alternatif lain yang mereka punya di ponsel mereka saat ini?”


    8. Bangun Hasrat, Bukan Cuma Jualan

    “Marketing yang bagus membuat sales jadi tidak perlu.”

    Lihat toko Apple: stafnya hanya “order taker” karena:

    • Produk = luar biasa
    • Desire = sudah tertanam

    Tugasmu: tanam desire itu sebelum meminta mereka membeli.


    9. Harga = Fungsi Nilai, Bukan Biaya

    Jangan tentukan harga dari biaya produksi + markup.

    🎯 Tentukan harga berdasarkan:

    • Seberapa besar nilai solusi yang kamu berikan?
    • Seberapa besar dampaknya terhadap hidup pelanggan?

    10. Dari Chef ke Business Builder

    Banyak bisnis gagal karena pemiliknya terjebak di dapur. Untuk tumbuh, kamu harus:

    • Fokus ke aktivitas yang menghasilkan uang (revenue-producing tasks)
    • Delegasikan hal bernilai rendah
    • Bangun tim, latih, dan lepas

    📌 Ukur waktu: profit ÷ jam kerja → Hindari tugas bernilai lebih rendah dari angka itu.


    11. Ambil Ayunan Besar (Big Swings)

    Bisnis besar = keberanian mengambil risiko besar, bukan hanya melakukan iterasi kecil.

    “Small swings buat kamu bertahan. Big swings buat kamu melesat.”


    12. Kuasai Satu Kanal Dulu

    💡 Demand Capture (seperti Google Search) = jual ke orang yang sudah butuh

    💡 Demand Generation (seperti Facebook Ads) = buat orang jadi butuh

    Mulai dari demand capture jika modal terbatas, lalu pindah ke demand generation untuk scale besar.


    13. 3% Ingin Beli, 97% Harus Diedukasi

    🧩 Market terbagi:

    • 3% siap beli sekarang
    • 17% sedang riset
    • 20% tahu mereka punya masalah
    • 60% belum sadar masalah

    🎯 Marketer hebat tidak hanya jual ke 3%, tapi menciptakan kesadaran & kebutuhan di 97% sisanya.


    14. Fast Money vs. Slow Money

    💰 Fast money untuk bertahan (short term)

    🧱 Slow money untuk membangun kekayaan (long term)

    📌 Amazon butuh 10 tahun untuk profit—tapi sekarang tak tertandingi.


    15. Fokus ke Lifetime Value (LTV)

    “Marketer miskin obsesif menurunkan biaya per lead. Marketer kaya fokus menaikkan nilai pelanggan.”

    80% waktu → naikkan LTV

    20% waktu → turunkan CAC


    16. Yang Maju Lakukan Dasar-dasar

    Para pebisnis sukses selalu:

    • Fokus ke produk
    • Membuat pelanggan senang
    • Memahami pasar lebih dalam

    🎯 “Advanced people do the basics better than anyone.”


    17. Skeptisisme = Ancaman Terbesar

    Pasar makin sinis karena:

    • Banyak guru palsu
    • Banyak produk buruk

    Solusi:

    • Berikan nilai sebelum jualan.
    • Edukasi + bantu → baru ajak beli

    18. Buat Penawaran Tak Tertolak (Godfather Offer)

    • Harus punya janji yang jelas
    • Harus mengurangi risiko untuk pelanggan
    • Harus membuat kamu gugup saat menawarkannya 😅

    📌 “If it doesn’t keep you up at night, it’s not strong enough.”


    19. Showmanship + Pelayanan

    Berikan pengalaman berkesan yang membuat orang ingin cerita ke orang lain.

    Contoh:

    Ritz-Carlton beri pegawai $2.000 untuk menyelesaikan masalah pelanggan TANPA perlu izin.

    🎯 Marketing bukan sekadar menarik perhatian—tapi juga memberikan momen wow yang pantas disebarkan.


    Bonus: Masa Depan Marketing = Kreativitas + AI

    AI akan:

    • Menulis iklan
    • Menganalisa data
    • Menarget iklan

    Tapi yang akan bertahan adalah mereka yang punya IDE BESAR.

    💡 “Solitude stokes creativity.”

    Luangkan waktu tanpa konsumsi untuk menciptakan sesuatu yang orisinal.


    Ringkasan: 5 Inti Abadi Seorang Marketer

    ✅ Kuasai dasar-dasarnya secara luar biasa

    ✅ Temukan pasar yang lapar

    ✅ Bangun penawaran tak tertolak

    ✅ Sampaikan pesan dengan storytelling yang sederhana

    ✅ Gunakan AI untuk scale, bukan untuk ganti ide

  • HOW TO GET SO RICH YOUR BANK STARTS TO QUESTION YOU

    HOW TO GET SO RICH YOUR BANK STARTS TO QUESTION YOU

    “You’re not competing with your industry… you’re competing with Netflix, TikTok, Slack, and 42 browser tabs.”

    Di tengah lautan konten digital dan meningkatnya biaya iklan, cara lama dalam menjalankan bisnis online tidak lagi cukup. Presentasi ini membongkar bagaimana pemilik agensi dan pengiklan bisa menggandakan leads, konversi, dan penjualan hanya dalam 30 hari, menggunakan AI, psikologi pemasaran, dan sistem split testing berkelanjutan.

    Berikut adalah strategi komprehensif yang terbukti menghasilkan miliaran dolar dalam penjualan—dari cara menulis iklan yang menggoda klik, membangun funnel yang mencetak profit, hingga meluncurkan ribuan varian iklan secara otomatis.


    1. Perang Atensi: Menang dengan Perbedaan

    Dulu, kita bersaing dengan bisnis sebelah. Sekarang? Kita bersaing dengan dopamine dari Netflix, podcast, TikTok, dan notifikasi WhatsApp.

    📌 Realita barunya:

    • Atensi adalah transaksi pertama. Sebelum orang beli produkmu, mereka “membayar” dengan perhatian mereka.
    • Banyak iklan gagal karena membosankan: terlalu umum, terlalu mirip satu sama lain, terlalu “aman”.
    • Solusi? Buat iklan seperti konten, bukan seperti iklan. Gunakan visual atau headline yang tidak biasa. Contoh: pebisnis digital memegang emoji 💩—aneh, tapi menarik perhatian.

    2. 80% Sukses Iklan Ada di Headline

    Setelah menguji lebih dari 1.200 funnel dan menghabiskan lebih dari $20 juta untuk beriklan, ditemukan bahwa headline memikul 80% performa iklan.

    💡 Formula headline:

    • Spesifik + Manfaat besar + Intrik tinggi
    • Gunakan pertanyaan “rasa terbakar” atau kutipan langsung dari pasar (lihat Reddit, Quora, review Amazon)
    • Contoh prompt ChatGPT: “Buatkan 10 variasi dari headline ini. Buat viseral, spesifik, langsung ke intinya, dan tidak lebih dari 45 karakter.”

    3. Lead-in Copy = 11 Kata yang Menggandakan Respon

    💬 Kalimat pembuka iklan sangat krusial. Ganti 10–15 kata pertama, dan Anda bisa melipatgandakan CTR (click-through rate) hanya dengan itu.

    Tips praktis:

    • Ambil testimoni terbaik atau masalah utama dari target pasar.
    • Ubah jadi kutipan di awal iklan.
    • Prompt AI: “Buat 10 versi pembuka iklan Facebook berdasar contoh ini. Fokus pada emosi, spesifik, maksimal 11 kata.”

    4. AI = Leverage Tanpa Batas

    Dengan AI, Anda bisa:

    • Menciptakan ratusan headline dan varian iklan setiap minggu
    • Mengedit kreatif (gambar, teks) untuk mengikuti tren
    • Menilai kualitas iklan dari aspek readability dan sentiment (pakai Hemingway Editor & Center Gem)

    📌 Bonus: Platform Kong.ai yang dibuat dari dataset $7,8 miliar data penjualan digunakan untuk menulis iklan dengan struktur dan gaya copy terbaik. Ia bukan sekadar AI generik seperti ChatGPT, tapi dibesarkan dalam lingkungan pemasaran performa.


    5. Video atau Gambar? Gambar Sering Menang

    Banyak yang berpikir video adalah segalanya. Tapi:

    • Video = inventori premium, mahal, sulit diproduksi masif.
    • Gambar = iterasi cepat, cocok untuk split test dan scale besar.
    • Ideal: kombinasikan keduanya, tapi mulailah dari image ads untuk skalabilitas awal.

    6. Nilai adalah Penangkal Skeptisisme

    Makin banyak “guru digital” bermunculan, makin skeptis pasar terhadap iklan dan janji manis. Maka, memberi nilai di awal adalah senjata utama.

    💡 Strategi konten bernilai tinggi:

    • Lead magnet (eBook, laporan, video training) harus lebih bagus dari produk berbayar kompetitor.
    • Hasil split test menunjukkan free report = biaya per lead paling murah.

    7. Split Test = Mesin Cetak Profit

    Anda bisa melipatgandakan profit tanpa tambah biaya iklan, cukup dengan:

    • Split test headline halaman opt-in
    • Split test copy dan gambar iklan
    • Split test penawaran di dalam funnel

    📌 Tools: Convert.com, Kong.ai, atau ChatGPT dengan prompt headline split testing.


    8. Penawaran yang Tak Bisa Ditolak

    “If your offer doesn’t make you nervous, it’s not strong enough.”

    Sebagian besar bisnis gagal bukan karena iklannya buruk—tapi karena penawarannya lemah.

    Contoh buruk: “Jasa SEO terbaik dengan hasil 100%.”

    Contoh bagus: “Ranking di Google dalam 90 hari atau kami kerja gratis.”

    📌 Cara membuat penawaran “Godfather”:

    • Tulis dulu penawaran paling gila yang bisa Anda bayangkan.
    • Baru setelah itu, kikis sedikit untuk jadi legal dan deliverable.
    • Jangan mulai dari yang aman. Mulailah dari yang membuat Anda gugup.

    9. Fokus Itu Superpower

    Pentingnya menjaga fokus:

    • Hindari melompat-lompat ke peluang baru terlalu cepat.
    • Simpan “shiny object syndrome” dengan membuat front-end offer baru, tapi semua tetap mengarah ke satu produk utama (back-end).
    • Semua jalan menuju Roma—atau dalam konteks ini, ke profit utama bisnis.

    Kesimpulan: Gabungkan Semua Untuk Menghidupkan Mesin Uang Anda

    Dengan menerapkan seluruh strategi ini, Anda tidak hanya akan melihat peningkatan klik dan leads, tapi juga akan mencetak profit secara masif dari:

    • 📈 CTR meningkat > CPM turun
    • 📉 Biaya per lead menurun
    • 🔁 Konversi funnel meningkat
    • 💰 Profit akhir meningkat 2–3x dari input yang sama

    Checklist Tindakan Nyata:

    ✅ Gunakan AI untuk hasilkan headline baru mingguan

    ✅ Split test halaman opt-in tiap minggu

    ✅ Uji lead magnet bernilai tinggi

    ✅ Buat penawaran “Godfather” yang tak bisa ditolak

    ✅ Jangan berhenti di iklan — perbaiki seluruh perjalanan prospek


    “Dalam bisnis, mereka yang memahami pasar lebih baik, mengartikulasikan masalah lebih jelas, dan menyelesaikannya lebih baik—merekalah yang menang.”

  • HOW TO INFLUENCE ANYONE (USING SIMPLE WORDS)

    HOW TO INFLUENCE ANYONE (USING SIMPLE WORDS)

    “Speak simply. Speak emotionally. Speak like you’re talking to one person.”

    Dalam dunia yang serba cepat dan penuh distraksi, kemampuan menyampaikan pesan dengan jelas dan persuasif adalah senjata super. Video ini mengungkap kekuatan tersembunyi di balik kata-kata yang sederhana namun memikat, yang digunakan oleh tokoh-tokoh seperti MrBeast, Steve Jobs, Jeff Bezos, hingga Donald Trump dan Barack Obama. Dari teknik komunikasi hingga strategi penulisan yang menghasilkan jutaan dolar, berikut adalah 12 pelajaran penting yang bisa Anda serap dan terapkan.


    1. Kata-Kata Sederhana Bisa Mendunia

    MrBeast, YouTuber nomor satu di dunia, menulis skrip videonya dengan tingkat bacaan setara anak kelas 4 SD. Dan bukan hanya dia—para kreator terbesar di YouTube pun memakai pola serupa.

    💡 Kenapa ini penting?

    • Kata-kata yang mudah dipahami membuat pesan cepat ditangkap oleh siapa pun.
    • Bahkan konsep kompleks bisa dibuat sederhana tanpa mengurangi daya tarik.

    Contohnya? “Ini adalah lingkaran. Siapa yang terakhir keluar dari lingkaran ini, menang 10 ribu dolar.” Dead simple, dan ditonton puluhan juta orang.


    2. Semua Komunikator Hebat Itu Pikirkan Audiens

    Jeff Bezos melarang presentasi PowerPoint di Amazon. Sebagai gantinya, ia meminta semua tim menulis memo satu halaman yang merinci manfaat produk dari sudut pandang pelanggan.

    📌 Prinsip utamanya:

    • Pikirkan audiens Anda dulu, bukan ide Anda sendiri.
    • Tulis seakan Anda bicara langsung dengan mereka.
    • Gunakan gaya bahasa yang sederhana, mengalir, dan membumi.

    3. Tanya Ini Sebelum Anda Menulis Apa Pun

    Inilah checklist yang digunakan untuk menulis iklan, email, atau naskah yang menjual jutaan dolar:

    • Apa keinginan terdalam audiens saya?
    • Masalah apa yang bikin mereka nggak bisa tidur?
    • Bagaimana solusi saya bisa memicu emosi yang kuat?
    • Apa yang akan terjadi jika mereka tidak bertindak?
    • Apa skeptisisme utama mereka, dan bagaimana saya bisa membantahnya?
    • Apa yang pesaing saya tidak berani lakukan?

    Pertanyaan-pertanyaan ini mendorong Anda menulis dari sisi audiens, bukan hanya promosi kosong.


    4. Kesederhanaan Adalah Kunci

    Steve Jobs terkenal karena obsesinya terhadap kesederhanaan—baik dalam desain produk maupun dalam pidato. Ketika meluncurkan iPhone, ia menyebutnya sebagai:

    “iPod, telepon, dan perangkat internet. Bukan tiga perangkat berbeda. Ini satu perangkat.”

    Pelajaran dari Steve Jobs:

    • Pakai “aturan tiga” untuk menyusun ide besar.
    • Ulangi poin penting dengan bahasa yang konsisten dan ritmis.
    • Gunakan perumpamaan sederhana untuk menjelaskan teknologi rumit.

    5. Dengarkan Diri Sendiri (Secara Harfiah)

    Penulis video ini mendengarkan rekaman suaranya sendiri selama berbulan-bulan untuk menyempurnakan cara berbicara.

    💡 Tip praktis:

    • Rekam suara Anda saat menjelaskan sesuatu.
    • Dengarkan ulang. Perbaiki cara bicara, nada, dan kecepatan.
    • Jadikan ini kebiasaan mingguan. Hasilnya? Komunikasi Anda akan naik level.

    6. Kuasai Ritme dan Nada Bicara

    Komunikasi efektif bukan hanya tentang kata-kata—tapi juga cara Anda menyampaikannya.

    Contoh nyata:

    • Saat menelepon, nada datar dan serius lebih meyakinkan daripada nada penuh pertanyaan.
    • Jika bicara ke Gen Z? Langsung ke poin. Mereka terbiasa info cepat.
    • Jika ke audiens lebih tua? Bicara perlahan dan jelas.

    7. Pilih Gaya Komunikasi Anda

    Barack Obama memakai jeda dan irama dengan indah. Ia tahu kapan harus berhenti, kapan memberi penekanan, dan kapan membawa audiens dalam aliran emosi.

    Di sisi lain, Donald Trump bicara dengan gaya blak-blakan, bahasa kelas 5 SD, dan langsung ke masalah.

    “Negara kita dalam masalah besar. Kita tidak menang lagi.”

    Keduanya efektif—karena mereka tahu siapa audiensnya dan bagaimana cara menyentuh emosi mereka.


    8. Struktur Tulisan yang Menjual

    Ingin tulisan Anda dibaca sampai habis dan menghasilkan tindakan?

    📌 Gunakan aturan berikut:

    • Kalimat pendek dan tajam.
    • Gunakan kata penghubung seperti “ya,” “jadi,” atau “oke” untuk menciptakan ritme.
    • Cerita > Penjelasan teknis. Orang lebih mudah mengingat cerita.
    • Baca keras-keras tulisan Anda. Kalau tersendat, perbaiki.
    • Edit tanpa ampun. Potong semua yang tidak mendukung pesan utama.

    9. Jangan Bicara Seperti “Brand” Korporat

    Alih-alih menulis seperti “Di King Kong, kami percaya…,” ubah menjadi, “Saya percaya…,” atau “Kami tahu…”

    💡 Komunikasi manusiawi > komunikasi birokratis.


    10. Miliki Swipe File

    Swipe file adalah kumpulan copywriting, iklan, atau pesan-pesan yang mengena. Bisa berupa tangkapan layar iklan, headline email, atau frasa yang menarik perhatian Anda.

    Cara membangunnya:

    • Simpan semua iklan atau tulisan yang membuat Anda berhenti scroll.
    • Kategorikan berdasarkan jenisnya: headline, iklan, testimonial, dsb.
    • Gunakan sebagai inspirasi saat menulis ulang atau membuat pesan baru.

    11. Bacalah Lebih Banyak

    Penulis hebat adalah pembaca yang rakus. Bacalah salinan iklan, transkrip pidato, dan naskah-naskah komunikasi dari para ahli. Perhatikan bagaimana mereka memulai, menutup, dan menyisipkan emosi.


    12. Perasaan Lebih Kuat dari Fakta

    Akhirnya, yang paling diingat orang bukan isi pesan Anda, tapi perasaan yang mereka rasakan setelah mendengarnya.

    📌 Ingat:

    • Cerita pribadi lebih kuat daripada daftar fitur.
    • Visualisasi hasil akhir lebih menarik daripada penjelasan teknis.
    • Tanyakan pada diri sendiri, “Apa yang akan orang rasakan setelah membaca ini?”

    Kesimpulan: Seni Berkomunikasi = Kekuatan

    Dari YouTube hingga panggung politik, dari rilis produk hingga pidato perusahaan, kekuatan ada pada kata-kata yang sederhana namun memikat. Jika Anda ingin menjual, meyakinkan, atau menginspirasi, kuasai seni komunikasi ini:

    • Bicara seperti manusia, bukan mesin.
    • Tulis seperti sedang ngobrol dengan satu orang.
    • Gunakan cerita dan emosi, bukan jargon.
    • Ulangi. Sederhanakan. Edit habis-habisan.

    🔥 Satu kalimat bisa mengubah hidup Anda. Yang penting: tahu cara menyusunnya.

    @erwinsnada | 0878 833 85800

  • MARKETING GODFATHER: HOW TO BUILD AN AUDIENCE THAT BUYS (BEST HOUR YOU’LL SPEND TODAY)

    MARKETING GODFATHER: HOW TO BUILD AN AUDIENCE THAT BUYS (BEST HOUR YOU’LL SPEND TODAY)

    “Marketing isn’t about shouting louder. It’s about being worth talking about.”

    Seth Godin, author & entrepreneur


    The Modern Marketing Playbook:

    5 Langkah Seth Godin untuk Menyebarkan Ide & Membangun Bisnis yang Berarti

    Dalam dunia yang penuh distraksi, algoritma media sosial, dan ribuan produk baru tiap hari, muncul satu pertanyaan penting: Bagaimana cara agar produk, bisnis, atau ide saya bisa diperhatikan? Seth Godin, salah satu pemikir paling berpengaruh dalam dunia pemasaran, hadir membawa jawabannya melalui pendekatan yang berani dan jujur: Marketing bukan tentang menjual, tapi tentang menciptakan sesuatu yang pantas untuk dibicarakan.

    Berikut adalah lima langkah penting dari Seth Godin yang bisa kamu gunakan untuk menyusun strategi pemasaran dan bisnis yang bukan hanya berhasil, tapi juga berdampak dan bermakna.


    1. ✨ Ciptakan Sesuatu yang Layak Dibuat & Layak Diceritakan

    “Berhenti membuat barang biasa untuk orang biasa. Itu hanya menambah kebisingan.”

    Apa maksudnya?

    Kebanyakan orang berpikir mereka harus jadi kreatif atau orisinal secara ekstrem agar ide mereka sukses. Tapi Seth berkata sebaliknya: Jangan cari hal baru—cari hal yang layak dibuat. Gunakan model bisnis yang sudah terbukti, lalu isi dengan cerita dan kontribusi yang bermakna.

    Contoh nyata:

    • Tom’s Shoes: Membuat sepatu biasa (espadrilles) dengan misi sosial—untuk setiap sepatu yang dibeli, satu pasang didonasikan. Sepatu ini tidak “luar biasa” secara teknologi, tapi ceritanya luar biasa dan menyentuh.
    • By the Way Bakery: Toko kue bebas gluten dan susu. Produk sederhana, tapi sangat dibutuhkan oleh audiens spesifik, sehingga mereka sendiri yang menyebarkan kabar tentangnya.

    Tips praktis:

    • Jangan mulai dari fitur. Mulai dari kontribusi: apa yang ingin kamu ubah?
    • Tanyakan: “Kalau saya menghilang besok, apakah dunia kehilangan sesuatu?”

    2. 🎯 Bangun untuk Kelompok Kecil yang Peduli

    “Kita tidak kekurangan produk. Kita kekurangan hal yang layak dibicarakan.”

    Seth menyebut ini smallest viable audience — audiens terkecil yang cukup besar untuk menopang bisnis tapi cukup kecil untuk kamu layani secara personal.

    Mengapa ini penting?

    Mencoba menyenangkan semua orang = menyenangkan tidak ada orang. Fokus pada kelompok kecil membuatmu:

    • Lebih relevan
    • Lebih dipercaya
    • Lebih mudah menyebar dari mulut ke mulut

    Contoh praktis:

    • Agensi untuk ortodontis anak-anak. Alih-alih jadi agensi umum, kamu hanya fokus pada satu tipe klien. Dengan 20 klien setia, kamu bisa sukses tanpa perlu iklan besar.

    3. 🧠 Ceritakan Narasi yang Sesuai dengan Dunia Mereka

    “Orang tidak membeli produk. Mereka membeli cerita yang mengonfirmasi siapa diri mereka.”

    Penjelasan:

    Setiap orang punya worldview atau cara pandang terhadap dunia. Alih-alih mencoba mengubahnya, sesuaikan cerita bisnismu dengan cara pandang mereka.

    Cara melakukannya:

    • Tanyakan: Apa yang sudah mereka percaya sebelum saya datang?
    • Masukkan produkmu ke dalam narasi mereka, bukan sebaliknya.

    📌 Contoh Tom’s Shoes:

    Dibeli bukan karena kualitas, tapi karena cerita “aku membeli sambil membantu orang lain.” Cerita ini sesuai dengan nilai-nilai audiens: status + kebaikan.


    4. 📣 Biarkan Pelanggan yang Menyebarkan Ceritanya

    “Marketing bukan tentang menyebarkan. Tapi menciptakan kondisi agar orang lain ingin menyebarkan.”

    Apa artinya?

    Sukses bukan datang dari kamu “berteriak” paling keras. Tapi dari menciptakan pengalaman, produk, dan cerita yang membuat orang ingin membicarakannya.

    Psikologi di baliknya:

    • Status: Orang ingin terlihat keren, cerdas, atau peduli.
    • Afiliasi: Orang ingin merasa bagian dari kelompok tertentu.
    • Tension: Ada dorongan untuk bertindak karena rasa penasaran atau takut tertinggal.

    Contoh nyata:

    • Super Bowl Ads: Bukan karena hasil iklannya, tapi karena status & budaya di baliknya.
    • Produk skincare unik: Jika orang bertanya “kamu pakai apa sih?”—itulah saat penyebaran dimulai.

    5. 🕰️ Tunjukkan Diri dengan Konsisten & Murah Hati

    “Kamu tak bisa membangun sesuatu yang besar tanpa hadir secara konsisten.”

    Seth menulis blog setiap hari selama 5 tahun sebelum pembacanya meledak. Kuncinya adalah:

    • Tampil saat tidak ada yang menonton
    • Tetap muncul meski hasil belum kelihatan
    • Fokus pada value creation, bukan hanya value capture

    Contoh praktik:

    • Podcast yang hebat tidak dimulai dari audiens besar. Dimulai dari 10 orang pertama yang cukup peduli untuk memberitahu temannya.

    💬 Penutup: Ketika Semua Orang Berteriak, Berbisiklah dengan Bermakna

    Marketing di era modern bukanlah soal membujuk. Tapi soal menyentuh.

    Bukan soal algoritma. Tapi soal emosi, komunitas, dan nilai.

    Rangkuman 5 Langkah Seth Godin:

    1. Buat sesuatu yang pantas dibicarakan
    2. Fokus pada audiens terkecil yang relevan
    3. Tulis cerita yang cocok dengan keyakinan mereka
    4. Ciptakan pengalaman yang layak disebarkan
    5. Tunjukkan diri dengan konsisten dan murah hati

    📌 Kamu tidak perlu menjangkau semua orang. Cukup buat 10 orang jatuh cinta, dan biarkan mereka menyebarkan nyalanya.

  • THE $10M MULTIPRENEUR : HOW TO GET RICH IN THE NEW ERA OF AI

    THE $10M MULTIPRENEUR : HOW TO GET RICH IN THE NEW ERA OF AI

    “If you see an export button, you’re looking at a $1M AI business idea.”

    — Greg Eisenberg, entrepreneur and founder of Boring Marketing


    Cara Membangun Startup AI di 2025: Panduan Lengkap untuk Pemula Non-Teknis

    Dalam era software “pintar” yang didorong oleh AI, peluang untuk membangun bisnis menguntungkan terbuka sangat lebar—bahkan untuk orang yang tidak punya latar belakang teknologi. Melalui percakapan yang penuh wawasan antara pembawa acara podcast dan Greg Eisenberg, seorang entrepreneur sukses yang telah menjual tiga perusahaan sebelum usia 30, kita mendapatkan sebuah framework praktis tentang cara memulai bisnis AI dari nol di tahun 2025.

    Artikel ini merangkum playbook lima langkah membangun startup AI yang bisa dijalankan siapa pun—termasuk kamu yang mungkin sedang jenuh dengan pekerjaan saat ini dan ingin menciptakan bisnis berdampak.

    1. 🔍 Identifikasi Alur Kerja yang Menyakitkan

    “Painful workflow” adalah akar dari semua ide bisnis yang hebat.

    Setiap proses yang repetitif, membosankan, dan memakan waktu adalah ladang emas untuk otomatisasi dengan AI. Greg menyebutkan bahwa tombol Export di software adalah indikator bahwa di baliknya ada proses yang bisa diubah menjadi bisnis bernilai jutaan dolar.

    Cara Mengenalinya:

    • Amati pekerjaan kamu sendiri: Apa tugas berulang yang paling kamu benci?
    • Lihat tools yang kamu gunakan: Apakah kamu sering meng-export data untuk dianalisis secara manual?
    • Tanya dirimu: “Kalau ini bisa dilakukan AI, seperti apa bentuknya?”

    💡 Contoh Nyata:

    • Icon: Startup AI yang secara otomatis membuat iklan Facebook dan Instagram tanpa harus menyewa aktor atau tim editing.
    • Manis: AI agent dari Tiongkok yang bisa meneliti pasar, menganalisis kompetitor, mendesain produk, dan membuat strategi pemasaran dalam hitungan menit.

    Analogi:

    Bayangkan kamu bekerja sebagai marketing manager dan tiap minggu harus bikin 20 iklan baru secara manual. Proses ini melelahkan. Nah, jika ada AI yang bisa membantu membuat ratusan versi iklan hanya dengan satu perintah, itulah cikal bakal bisnis AI-mu.


    2. 🛠️ Bangun Versi Pertama Secepat Mungkin (Hack V1)

    Kuncinya bukan produk sempurna, tapi produk yang layak dicintai (Minimal Lovable Product).

    Jangan habiskan waktu berbulan-bulan membangun sesuatu tanpa tahu ada yang butuh atau tidak. Langkah terbaik adalah merilis versi sederhana secepat mungkin.

    Tools yang Bisa Digunakan:

    • V0.dev (Vzero): Desain dan kode website dari prompt sederhana.
    • Replit, Cursor, Bolt: Platform untuk “vibe coding” (kode cepat berdasarkan perintah).
    • Manis: Untuk riset pasar, produk, dan konten.

    📌 Contoh:

    Dalam video, mereka membuat situs direktori restoran NYC hanya dengan satu prompt seperti, “Saya ingin membuat direktori restoran lokal dengan desain seperti Apple/Warby Parker.” Dalam beberapa menit, situs sudah jadi dan siap dideploy.


    3. 📣 Distribusi Setiap Hari: Produk Tanpa Audiens = Gagal

    Distribusi adalah senjata rahasia bisnis AI.

    Produk yang bagus tanpa audiens hanya akan sepi tanpa pengguna.

    Greg menyarankan pendekatan ACP (Audience → Community → Product):

    1. Bangun audiens di media sosial terlebih dahulu.
    2. Bentuk komunitas dari audiens.
    3. Luncurkan produk untuk komunitas itu.

    Strategi Konten Harian:

    • Identifikasi audiens kamu.
    • Tentukan satu format konten per hari (misal: tweet opini Senin, tips Rabu, studi kasus Jumat).
    • Temukan “spike” konten—format yang paling banyak mendapat respon.
    • Ulangi dan sempurnakan.

    💬 Tips: Jangan hanya mengejar jumlah followers. Fokus ke tujuan nyata seperti 25.000 email list atau $1 juta dalam penjualan.


    4. ♻️ Fokus pada Retensi dan Loop Nilai

    Produk AI harus membuat pengguna terus kembali.

    Banyak produk AI gagal karena hanya “dibuka sekali” lalu dilupakan. Kuncinya adalah membangun core loop—fitur utama yang memberikan nilai berulang.

    Cara Menemukan Core Loop:

    • Tanyakan pada pengguna: Apa yang paling mereka sukai? Apa yang bikin mereka kembali?
    • Gunakan kombinasi:
      • 📊 Behavioral data: Pengguna aktif harian, retensi mingguan.
      • 🗣️ Attitudinal data: Feedback terbuka, survei, wawancara.

    💡 Analogi: Bayangkan kamu ke supermarket dan menghabiskan 45 menit serta $200. Data bilang kamu adalah pelanggan hebat. Tapi kenyataannya? Kamu hanya tersesat dan tidak menemukan apa yang dicari. Tanpa mendengar suara pelanggan, kamu hanya menebak-nebak.


    5. 🤝 Gandeng Kreator untuk Scale Up

    Kemitraan dengan kreator mempercepat pertumbuhan dan membangun kepercayaan pasar.

    Jika kamu belum punya audiens besar, kolaborasi dengan kreator bisa menjadi jalan pintas. Berikan potongan pendapatan yang menarik dan ajukan penawaran “win-win”.

    Cara Memulainya:

    • Kirim DM yang kuat dan unik, misalnya berupa video singkat personal.
    • Fokus pada apa yang bisa kamu berikan, bukan hanya apa yang kamu minta.
    • Tawarkan model bagi hasil atau kolaborasi yang menguntungkan.

    📌 Tips dari Greg:

    Salah satu cara paling efektif yang dia gunakan dulu adalah membuat video selfie 30 detik dan mengirimkannya ke 100+ jurnalis/kreator. Hasilnya? Banyak yang merespon dan membantu produknya viral.


    🎯 Kesimpulan: Siap Membangun Bisnis AI-mu?

    Untuk kamu yang mungkin merasa bukan “orang teknologi”, kabar baiknya adalah:

    ✅ Kamu tidak perlu jago ngoding.

    ✅ Kamu tidak perlu punya tim besar.

    ✅ Kamu hanya perlu rasa ingin tahu tinggi, keberanian untuk mulai, dan kemauan untuk belajar dari umpan balik.

    5 Langkah Inti:

    1. Temukan workflow yang menyakitkan dalam hidup atau pekerjaanmu.
    2. Buat versi pertama cepat dengan alat seperti V0.dev atau Manis.
    3. Bangun audiens dan distribusi konten setiap hari.
    4. Optimalkan loop utama produkmu dan dengarkan pelanggan.
    5. Gandeng kreator untuk memperluas jangkauan dan membangun komunitas.

    🧠 Era AI bukan untuk teknokrat saja—ini peluang buat kamu yang mau belajar, bereksperimen, dan memecahkan masalah nyata.

  • 13 YEARS OF BRUTALLY HONES BUSINESS ADVICE IN 90 MINS

    13 YEARS OF BRUTALLY HONES BUSINESS ADVICE IN 90 MINS

    “Solve rich people problems. They pay better.”

    Kutipan sederhana dari Alex Hormozi ini membuka pintu ke realitas bisnis yang jarang dibahas. Bukan karena terdengar kasar, tapi karena menyentuh inti persoalan yang kerap kita hindari: sebagian besar dari kita sibuk jualan ke orang yang salah, menawarkan produk yang biasa saja, dan terlalu sibuk mengejar pertumbuhan yang semu.

    Artikel ini akan membongkar 11 kebenaran brutal dari 13 tahun pengalaman Alex Hormozi membangun dan menjual bisnis bernilai jutaan dolar. Ini bukan teori—tapi kumpulan pelajaran keras, penuh luka, dan sangat aplikatif, yang bisa mengubah cara kamu membangun bisnis selamanya.

    1. Jual ke Orang Kaya Dulu, Baru ke yang Lain

    Sebelum kamu punya infrastruktur, tim, dan modal yang solid, menjual ke pasar massal adalah jalan menuju frustrasi. Hormozi mencontohkan Tesla: mereka tidak mulai dari mobil murah, tapi dari Roadster seharga $250.000. Kenapa? Karena margin besar dari pelanggan kaya memungkinkan kamu overdeliver sambil tetap untung.

    📌 Insight penting:

    • Orang miskin mengharapkan 10% dari kekayaan mereka menghasilkan hasil setara dengan 10% dari kekayaan orang kaya.
    • Bisnis seperti Amazon dan Walmart bisa jual murah karena dari awal dibangun untuk volume.
    • Kalau kamu tidak bisa bikin sistem skala besar dari awal, main di niche premium dulu.

    Contoh konkret:

    • Acquisition.com: hanya melayani entrepreneur kaya yang sudah punya bisnis besar.
    • School: platform untuk pemula, tapi baru dibangun setelah Acquisition sukses, dan butuh investasi jutaan dolar selama bertahun-tahun.

    💡 Tips Praktis:

    • Mulai dari segmen kecil yang punya daya beli tinggi.
    • Buat produk dengan hasil besar dan delivery cepat.
    • Tawarkan layanan white-glove yang sangat personal.

    🎯 Recap: Fokuslah pada value yang tinggi dan pelanggan yang bisa membayar mahal dulu. Skala boleh nanti.

    2. Bukan Kurang Info, Tapi Kurang Prioritas

    Masalah kebanyakan entrepreneur bukan kurang tahu, tapi bingung harus memprioritaskan yang mana. Banyak yang malah sibuk di 56 bisnis yang nggak ada satu pun yang nendang. Sementara kalau satu saja difokuskan, hasilnya bisa 5x lipat.

    📌 Framework pemikiran:

    • Apa goal-mu?
    • Apa masalah utama yang sedang kamu coba selesaikan?
    • Sudahkah kamu mendefinisikan current state, desired state, dan obstacle?

    💡 Cerita nyata:

    • Seorang founder media besar tidak bisa monetisasi karena… tidak punya produk! Mereka sibuk optimasi SOP padahal belum ada yang dijual.
    • Banyak sales expert yang datang minta tips sales padahal problemnya bukan di closing, tapi di lead generation atau delivery.

    Inti penting:

    • Jangan jatuh cinta pada kekuatanmu sendiri.
    • Tanyakan: apa satu hal besar yang, kalau dilakukan, akan membuat semua masalah lainnya hilang?
    • Strategi = alokasi sumber daya terbatas terhadap opsi tak terbatas.

    3. Tim Kamu Nggak Sebagus yang Kamu Kira

    Kebanyakan bisnis stagnan bukan karena pasar, tapi karena tim yang levelnya biasa saja. Dan ini karena kamu punya standar yang terlalu rendah.

    📌 Tanda-tanda umum:

    • Banyak aturan konyol? Itu tandanya kamu mempekerjakan orang yang salah.
    • Kamu harus menjelaskan terlalu detail? Tandanya timmu butuh micromanagement karena mereka nggak bisa mikir sendiri.

    Solusi konkret:

    • Terapkan aturan Amazon: every hire should raise the average.
    • Kalau kamu hire A+ talent, mereka bisa kasih 10x hasil dari B player.
    • Banyak pengusaha enggan memecat ‘orang lama’ karena loyal, padahal mereka nggak lagi cocok di posisi sekarang.

    💡 Tip: Kalau kamu takut memecat orang, frame-lah sebagai investasi dalam diri mereka: “Saya mau kamu belajar dari orang yang 10 tahun lebih berpengalaman. Saya bayar dia untuk ngajarin kamu.”

    📈 Insight ekstra:

    • Orang yang dulu perform bisa jadi nggak cocok untuk fase bisnis sekarang.
    • Promosi terlalu cepat bisa jebak orang di level inkompetensi.

    4. Brand = Compound Interest dalam Bisnis

    Brand itu seperti investasi jangka panjang. Awalnya mahal, lama, dan tidak terasa hasilnya. Tapi begitu mulai “berbuah”, dampaknya bisa melampaui semua strategi marketing.

    📌 Tiga fondasi brand:

    1. Apa yang kamu katakan (konten, iklan)
    2. Apa yang orang lain katakan (testimoni, referensi)
    3. Apa yang dirasakan pelanggan (pengalaman langsung)

    💡 Kenapa ini penting?

    • Brand memungkinkan kamu menaikkan harga di atas market dan tetap dibeli.
    • Orang akan terus beli meski ada produk lebih murah.
    • ROI dari brand diukur dari seberapa besar premium yang bisa kamu charge.

    Tips branding jangka panjang:

    • Konsisten deliver value.
    • Jujur dalam janji.
    • Perkuat bukti sosial.
    • Bangun pengalaman yang bikin orang jadi promotor setia.

    5. Sistem Uang Harus Dibongkar Hingga Aksi Paling Mikro

    Kamu nggak bisa skala sesuatu yang kamu sendiri nggak ngerti cara kerjanya. Setiap proses, dari iklan sampai delivery, harus bisa diurai ke level aksi terkecil.

    📌 Contoh:

    • Kenapa nggak bisa scale ads dari $5K ke $50K per hari? Cari tahu:
      • Iklan kurang bagus? ➝ perbaiki struktur dan variasinya.
      • Tim sales nggak cukup? ➝ hitung berapa outreach dibutuhkan per hire.
      • Produk nggak bisa handle volume? ➝ sistematisasi delivery.

    Kunci:

    • Semakin vague instruksi, semakin tinggi skill orang yang dibutuhkan.
    • Dokumentasikan semuanya agar bisa dilatih ulang dan diulang.

    💡 Tools:

    • Breakdown funnel jadi KPI per step.
    • Pastikan semua metrik punya driver jelas.
    • Cek setiap constraint: apakah skill, sistem, atau kapasitas?

    6. Kualitas Lebih Penting dari Hack

    Kamu nggak akan menang dengan terus kejar algoritma hack terbaru. Platform akan selalu memberi ruang bagi konten terbaik. Fokuslah ke sana.

    📌 Pendekatan:

    • Buat satu hal yang luar biasa daripada 100 hal biasa-biasa saja.
    • Kuasai “seni pengulangan”: 1 draf, 2 revisi, 3 edit, 4 poles, 5 sanding.

    💡 Analogi:

    • Kualitas = lapisan cat.
    • Kamu terus poles, cek dari sisi berbeda, sanding ulang, sampai hasilnya halus.

    🎯 Framework:

    • Kualitas bisa diajarkan lewat proses.
    • Buat checklist tiap tahap produksi (ide, eksekusi, editing, review).

    7. Kalau Mau Lebih Besar, Jadi Lebih Baik

    Growth demi growth = bloat. Growth karena kualitas = compound. Hormozi belajar ini dari Chick-fil-A dan Elon Musk.

    📌 Mindset:

    • Jangan scale kalau produkmu belum bikin orang ketagihan.
    • Cuma iklankan produk yang kalau orang coba, langsung ngefans berat.

    Contoh:

    • Hormozi baru invest di School.com setelah tanpa marketing pun user growth-nya organik dan kuat.

    💡 Kata Elon: Masuk ke market baru? Produkmu harus 10x lebih baik dari yang sudah ada.

    8. Orang Terbaik Selalu Lebih Mahal—Dan Selalu Sepadan

    Masih berpikir hemat-hemat gaji bikin bisnis untung? Salah besar. Orang terbaik memang mahal, tapi hasilnya bisa 10x lipat.

    📌 Studi kasus pribadi Hormozi:

    • Karyawan $50K ➝ bantu buka cabang baru, profit $250K.
    • Sales $300K ➝ revenue $5 juta.
    • Eksekutif $1 juta ➝ efisiensi $3 juta, bantu akuisisi.

    Pelajaran:

    • Semakin mahal talent, justru return-nya makin besar.
    • Tapi kamu juga harus punya visi dan misi yang layak didukung.
    • Jangan berharap A-player mau gabung ke bisnis setengah hati.

    9. Masalah Utama Adalah Masalah Paling Jelas

    Kita suka menghindar dari masalah utama karena menyakitkan untuk diakui. Tapi sering kali jawabannya adalah: produkmu biasa aja.

    📌 Pertanyaan menyakitkan:

    • Apakah kamu pernah pakai produkmu sendiri?
    • Apakah orang keluar dari produkmu dan bilang, “GILA INI GOKIL!”

    💡 Jika belum, jangan skala dulu. Biarkan cuma sedikit orang yang tahu bahwa produkmu masih biasa aja.

    Baru scale saat:

    • Word of mouth sudah jalan.
    • Orang promosiin tanpa disuruh.
    • Produk jadi topik obrolan sehari-hari.

    10. Waktu Fokus = Satu-Satunya Cara Bergerak Maju

    Kalau kamu kerja 12 jam tapi nggak ada hasil nyata, kemungkinan besar kamu mengerjakan hal yang tidak penting. Hormozi: “Kadang kamu harus biarkan api kecil menyala, agar api besar bisa padam.”

    📌 Solusi:

    • Blok 4–6 jam setiap pagi untuk kerja terdalam.
    • Tunda semua meeting ke sore.
    • Jangan jadikan DM dan email sebagai prioritas.

    💡 Pertanyaan harian:

    “Apa satu hal yang kalau saya lakukan hari ini, semua masalah lainnya jadi lebih kecil atau hilang?”

    Penutup: Jangan Kejar Heboh, Kejar Hebat

    Pernah dengar kalimat: “Growth hides all sins”? Banyak bisnis tumbuh cepat, tapi rapuh di dalam. Jangan jadi salah satunya.

    “Mediocrity is a choice. Excellence is a habit.”

    Kalau kamu serius bangun bisnis jangka panjang, artikel ini bukan sekadar bahan baca—tapi bahan renung dan revisi strategi.